ZAMAN PRA SEJARAH

melihat isi blog ๐Ÿ‘‰ KLIK DISNI


Pembagian Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi

  • Archaelikum atau Azoikum (Zaman Tertua) - Sekitar 2500 Juta Tahun Lalu
Kondisi bumi belum stabil dan udara masih panas. Kulit bumi dalam proses pembentukan dan belum ada tanda-tanda kehidupan.

  • Paleozoikum - 340 Juta Tahun Lalu
Bumi belum stabil dan terus berubah. Tanda kehidupan mulai ada dengan munculnya makhluk bersel satu, ikan, amphibi, dan reptil.

  • Mesozoikum - 140 Juta Tahun Lalu
Kehidupan mulai berkembang pesat. Muncul binatang reptil raksasa seperti dinosaurus. Disebut juga dengan Zaman reptil

  • Neozoikum atau Kanozoikum - 60 Juta Tahun Lalu
            Tersier
                * Palaeosen (65 juta tahun) : mamalia muncul, reptil besar lenyap dan munculnya primata
                * Eosen (58 juta tahun) : kalimantan bergabung dengan daratan Asia
                * Oligosen (38 juta tahun)
                * Miozen (26 juta tahun) : munculnya orang utan
                * Pilosen (12 juta tahun) : munculnya kera raksasa Giganthropus

            Kwartier
                * Pleistosen (600 ribu tahun) : zaman es, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Malaysia bergabung menjadi satu benua. Munculnya gajah berbulu tebal atau Mamouth. Terjadinya persebaran manusia purba. Homo Wajakensis menyebar dari Asia ke Benua Asia.
                * Holosen (25 ribu tahun) : es sudah mencair dan permukaan laut naik. Jawea, Sumatera, Kalimantan terpisah laut. Manusia purba lenyap dan diganti manusia modern (Homo Sapiens).


Pembagian Zaman Prasejarah Indonesia

ZAMAN BATU

1.    Zaman Batu Tua (Paleolithic
Ciri Khas : alat masih kasar. Hidup berkelompok kecil dan berpindah-pindah (nomaden). Mengumpulkan makanan (food gathering). Manusia pendukung : Pitechantropus Erectus, Homo Solensis. Homo Wajakensis.

Peninggalan Budaya

Kebudayaan Pacitan : kapak genggam/perimbas (chooper), kapak penetak, alat-alat dari batu (flakes),  

Kebudayaan Ngandong : alat tulang (bone culture)

2.    Zaman Batu Tengah (Mesolithici) : 

Ciri Khas : Alat lebih halus. Sudah mulai menetap. Tinggal di goa. Kebudayaan becson hoabinh. Manusia pendukung: Sakai, Atca, Aborigin, Papua Melanosoid, Semang. Pembagian zaman Mesolitikum di Indonesia menurut Van Stein Callenfels : Pebble Culture, Flakes Culture, Bone Culture.

Peninggalan Budaya : kapak batu (pebble), alat-alat tulang, flake (serpihan), kjokenmoddinger (sampah dapur), kapak pendek (hache courte), abris sous roche (lukisan dalam gua), alu, lesung, gerabah dan periuk.

3.    Zaman Batu Muda (Neolithic) :

Ciri Khas : Sudah menetap (sedenter). Menghasilkan makanan dengan bercocok tanam dan beternak (food producing). Alat lebih halus dan bentuknya lebih rapi.

Peninggalan Budaya : Kapak persegi (ditemukan di daerah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah), kapak lonjong (Irian), pacul, beliung, tarah, tembikar, walsenbeil (kapak lonjong besar), klein beil (kapak lonjong kecil)

4. Zaman Batu Besar (Megalithic) :

Ciri Khas : Menghasilkan bangunan batu yang besar. Tradisional religi berkembang pesat.

Peninggalan Budaya : Menhir (tugu pemuja arwah), Dolmen (meja sajen), Sarcophagus (peti batu), Waruga (kubur batu berbentuk kubus), punden berundak, arca. 

 

ZAMAN LOGAM / PERUNDAGIAN 

Zaman perundagian adalah zaman dimana manusia sudah mengenal pengolahan logam
1.    Zaman Tembaga : 
Ciri Khas : Sudah dapat mengolah tembaga. Zaman ini tidak dilalui pra sejarah Indonesia

2.    Zaman Perunggu : 

 Ciri Khas : Kebudayaan Dongson. Bisa mengolah campuran tembaga dan timah menjadi perunggu. Mencetak peralatan logam dengan lilin (a'cire perdue), dan Setangkap (bivalve)

 Peninggalan Budaya : Kapak corong/kapak sepatu, candrasa (kapak corong yang salah satu sisinya panjang), Nekara (berfungsi sebagai dandang dan upacara), Moko (nekara yang tinggi), Bejana perunggu, perhiasan.

3.    Zaman Besi :

Ciri Khas : Sudah bisa melebur besi.

Peninggalan Budaya : Mata kapak, mata tombak, dan pisau. 


Manusia Purba Zaman Prasejarah Indonesia

    Manusia Purba

๐Ÿ‘‰Pithecantropus Erectus (Manusia-kera berjalan tegap)

 Ciri : Tinggi 165 - 180 cm, badan tegap, volume otak 750 - 1350 cc, tidak memiliki dagu. geraham besar dengan rahang yang kuat.

 jenis : 

  • Pithecantropus Erectus ditemukan Dubois (1891) di Trinil.
  • Mojokertensis ditemukan Von Koeningswald. 
  • Pithecantropus Robotus ditemukan Von Koeningswald.

๐Ÿ‘‰ Meganthropus Paleojavanicus (Manusia Raksasa)

                    Ditemukan Von Koeningswald di Sangiran.

๐Ÿ‘‰ Homo Sapiens (Manusia Berfikir)

                    Jenis :

  • Homo Soloensis Ditemukan di Ngandong, Sangiran oleh Ter Haar, Oppenoorth.


Kebudayaan Nenek Moyang Indonesia

Kecerdasan asli nenek moyang indonesia (Local Genius)
Unsur budaya asli Indonesia (J.L. Brandes) :
  1. Kepandaian bercocok tanam.
  2. Pelayaran.
  3. Wayang.
  4. Seni Gamelan.
  5. Membatik.
  6. Kerajinan Logam.
  7. Menggunakan Aturan Metrik.
  8. Menggunakan alat tukar uang logam.
  9. Sistem perbintangan.
  10. Susunan masyarakat yang teratur.

Pembagian masyarakat melayu
  1. Proto Melayu (Melayu Tua) : suku batak, suku dayak, suku toraja.
  2. Deutro Melayu (Melayu muda) : suku jawa, sunda, minang.

FAKTA PENTING!
Prof. Dr. Kern dan Dr. Brandes menyimpulkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari bangsa Austronesia yang berasal dari Asia Tengah. Argumentasi keduanya adalah kesamaan unsur bahasa Austronesia yang tersebar di Indonesia. Prof. Dr. Kern berpendapat bahwa asal-usul bangsa Indonesia adalah dari Champa, Cochin, China, dan Kamboja berdasarkan atas kesamaan.

Comments

Popular posts from this blog

DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Cara Mengisi Garis Pinggir di Ms. Word