Terbentuknya Harga Pasar
TERBENTUKNYA HARGA PASAR
Jika kita perhatikan, hampir semua jenis barang akan meningkat harganya ketika menjelang hari raya. Misalnya, harga gula dan telur melonjak naik. Gula yang semula per kilogramnya seharga Rp4.000 menjadi Rp5.000 per kilogramnya menjelang hari raya. Atau telur yang biasanya seharga Rp6.800 melonjak menjadi Rp8.500 perkilo. Kenaikan harga ini terjadi disebabkan oleh naiknya permintaan atas barang-barang tersebut.
Transaksi jual beli di pasar terjadi apabila tercapai kesepakatan antara penjual dan pembeli. Kesepakatan ini mencakup harga dan jumlah (kuantitas) barang. Harga yang disepakati ini selanjutnya disebut sebagai pasar. Nah bagaimanakah proses terbentuknya harga pasar tersebut? Untuk mengetahuinya, ada beberapa konsep yang harus kamu pahami terlebih dahulu, yaitu konsep permintaan dan penawaran. Kedua hal ini yang menentukan terbentuknya harga pasar.
A. Pengertian Permintaan
Permintaan yang dibahas dalam ilmu Ekonomi adalah permintaan yang didukung oleh daya beli. Daya beli merupakan kemampuan seseorang untuk memberli barang dan jasa pada tingkat hraga tertentu. Harga menjadi faktor yang menentukan bagi seseorang dalam membeli barang dan jasa yang akan di beli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dalam suatu wkatu tertentu.
Ketika kamu membeli buku, harga akan menjadi pertimbangan utama. kamu akan memilih buku yang harganya terjangkau dengan kondisi keuanganmu. Selain harga, ada beberapa hal yang memengaruhi orang dalam membeli barang/jasa, antara lain tingkat kebutuhan dan banyaknya uang dimiliki.
Berikut ini adalah tabel jumlah barang yang akan dibeli oleh Bu Ayu pada berbagai kemungkinan tingkat harga.
Harga
Mangga per kg |
Jumlah yang
diminta |
Rp 7.000,00 |
1 kg |
Rp 6.000,00 |
2 |
Rp 5.000,00 |
3 |
Rp 4.000,00 |
4 |
Rp 3.000,00 |
5 |
Rp 2.000,00 |
6 |
- Apabila permintaan meningkat, sedangkan jumlah barang yang ditawarkan atau tersedia tetap, harga akan meningkat. Hal ini, karena akan timbul persaingan di antara calon pembeli, sehingga penjual akan menjual barangnya kepada pembeli yang berani membayar lebih mahal.
- Apabila permintaan berkurang, sedangkan jumlah barangnya tetap, harga akan menurun. Hal ini, karena timbul persaingan diantara para penjual sehingga para calon pembeli hanya bersedia membayar kepada penjual yang bersedia menurunkan harganya.
- Apabila harga meningkat karena kenaikan biaya produksi atau ada tambahan biaya-biaya lain, dengan penghasilan yang tetap, banyak orang yang tidak mampu lagi membelinya. Oleh karena itu, jumlah barang yang diminta akan berkurang.
- Apabila harga turun karena produksi lebih efesien atau ada biaya-biaya yang dapat dihemat, dengan penghasilan yang sama, lebih banyak orang yang mampu membelinya. Oleh karena itu, jumlah barang yang diminta akan bertambah.
2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan
- Harga Barang itu Sendiri
- Pendapatan Konsumen
- Harga Barang Lainnya yang Mempunyai Hubungan Erat
- Cita Rasa / Selera Konsumen
- Jumlah Penduduk
- Perkiraan Mengenai Masa Datang
- Permintaan Individual : Setiap konsumen memiliki permintaan sendiri-sendiri. Permintaan dari tiap-tiap konsumen ini disebut permintaan individual. Contoh pembelian buku tulis oleh Komang, Pembelian jeruk oleh Wayan, dan pembelian obat batuk oleh Ardika.
- Permintaan Pasar : Permintaan tiap-tiap orang juga terdapat pada orang lain. apa yang dilakukan Bu Ayu membeli mangga di pasar buah, juga dapat dilakukan oleh ibu-ibu yang lain. Apabila permintaan mangga Bu Ayu digabung dengan ibu-ibu yang lain (juga membeli mangga) disebut permintaan pasar untuk buah mangga.
- Permintaan Efektif :Permintyaan efektif adalah permintaan yang diimbangi oleh daya beli konsumen. Permintaan ini berasal dari konsumen yang memiliki daya beli di atas harga pasar (pembeli supermarginal), dan konsumen yang memiliki daya beli setara harga pasar (pembeli marginal).
- Permintaan Absolut : Permintaan absolut adalah permintaan yang tidak diimabangi daya beli konsumen. Permintaaan ini berasal dari konsumen yang meiliki daya beli di bawah harga pasar ( pembeli submarginal). Harga mangga per kg Rp5.000 padahal Bu Ayu hanya mampu membeli mangga denga harga per kilogramnya 4Rp4.500. maka Bu Ayu disebut juga mempunyai permintaan absolut.
- Kenaikan harga barang yang menyebabkan daya beli konsumen emnurun. bagi para konsumen, harga yang harus dibayar merupakan rintangan untuk memiliki suatu barang. Dengan demikian, semakin tinggi rintangan harga, semakin sedikit jumlah barang yang dibeli. Sebaliknya, bila rintangan itu rendah akan semakin banyak barang yang bisa dibeli.
- Kenaikan harga barang menyebabkan konsumen mengalihkan pembelian ke barang substitusi yang harganya relatif lebih murah. Misalnya, apabila harga margarin untuk menggoreng naik, maka konsumen ibu-ibu rumah tangga akan membeli minyak goreng biasa yang harganya lebih terjangkau. Akibatnya, permintaan terhadap maragarin berkurang.
- Permintaan Barang-Barang Bernilai Prestise. Barang prestise adalah barang yang dapat menambah prestise seseorang, yang biasanya harganya mahal sekali. Apabila harga barang tersebut naik, bisa jadi permintaan terhadap barang tersebut ikut naik. Hal ini, Karena bagi orang yang membeli barang tersebut berarti gengsinya naik pula. Barang tersebut misalnya mobil mewah, lukisan mahal, atau barang-barang antik.
- Anggaran Harga Suatu Barang akan Berubah. Konsumen beranggapan bahwa harga barang di masa yang akan datang akan naik lagi, sehingga kenaikan harga saat ini justru bisa diikuti oleh kenaikan permintaan akan barang tersebut hari itu juga. Dalam kasus ini, kurva permintaan akan naik dari kiri bawah ke kanan atas. Contohnya adalah ketika harga emas naik, sehingga beberapa orang beranggapan bahwa harga emas akan naik lagi. Akibatnya, permintaan akan emas menjadi bertambah. Dan kenaikan ini membuat orang lebih terdorong untuk membeli emas sebelum harganya naik lagi.
- Barang Inferior. Barang inferior merupakan barang yang semakin sedikit diminta apabila pendapatan seseorang naik. Hal ini, karena orang tersebut mengganti dengan jenis barang lain yang lebih prestise atau dianggap lebih berkualitas. Misalnya, selama ini Pak Bagus biasanya mengkonsumsi makanan tradisional (jajan pasar), setelah penghasilannya meningkat Pak Bagus lebih mampu membeli makanan yang lebih bergengsi seperti roti bermerk, fast food, atau makanan restoran. Bagi Pak Bagus, jajanan pasar merupakan barang inferior. Barang inferior umumnya dinilai secara subjektif, artinya barang yang dianggap inferior oleh seseorang belum tentu dianggap inferior oleh orang lain. Mengapa barang inferior merupakan pengecualian dalam hukum permintaan? Sebab, apabila barang inferior turun, maka jumlah barang yandiminta justru turun. Hal ini karena kebanyakan orang akan merasa semakin gengsi untuk mengonsumsi barang tersebut.
- Hukum Kualitas Barang. Menurut hukum ekonomi, apabila harga barang naik (cateris paribus), maka jumlah barang yang diminta akan turun, namun kadang konsumen beranggapan bahwa harga suatu barang menunjukkan tingakat kualitas barang tersebut , semakin mahal suatu barang maka kualitasnya pasti semakin baik, tidak mudah rusak, dan sebagainya. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar karena meungkin masyarakat tidak memperoleh informasi yang benar tentang produk. Kadang mereka menilai kualitas barang hanya dari iklan di televisi. Pada kenyataannya banyak barang-barang di pasaran yang harganya relatif murah namun memiliki kualitas yang baik.
Penawaran suatu barang dapat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
- Harga Barang itu Sendiri. Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka penjual cenderung menaikan jumlah barang yang akan dijual/ditawarkan. Demikian pula sebaliknya, bila harga barang yang ditawarkan turun, penjual akan menurunkan jumlah barang yang ditawarkan/dijual
- Biaya Produksi. Apabila harga bahan mentah atau bahan baku, tingkat upah, atau tingkat bunga meningkat, biaya produksi suatu barang meningkat. Hal ini akan memengaruhi jumlah barang yang ingin dujual atau ditawarkan. Barang yang ditawarkan menjadi lebih sedikit dari sebelumnya.
- Harga Faktor Produksi. Kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan baku yang meningkat, dan kenaikan tingkat bunga modal, akan menyebabkan perusahaan menghasilkan barang lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap.
- Kemajuan Teknologi. Tingkat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan banyaknya jumlah barang yang dapat ditawarkan. Kenaikan produksi dan perkembangan ekonomi yang pesat di berbagai negara terutama disebabkan oleh penggunaan teknologi yang semakin modern. Kemajuan teknologi telah dapat mengurangi biaya produksi, proses produksi menjadi lebih efesien, meningkatkan mutu barang, dan menciptakan barang-barang yang baru.
- Produksi dapat ditambah dengan lebih cepat, dan
- biaya produksi semakin murah
- Harga Barang Linnya (Substitusi dan Komplementer). Harga barang substitusi dapat memengaruhi penawaran suatu barang. Misalkan, karena kanaikan biaya produksi luar negeri atau kenaikan pajak impor, baju yang diimpor menjadi bertambah mahal harganya. Konsumen baju impor sekarang lebih suka membeli baju buatan dalam negeri, sehingga permintaan terhadap bahu produksi dalam negeri meningkat. Hal ini akan mendorong para produsen dalam negeri untuk meningkat. Hal ini akan mendorong para produsen dalam negeri untuk meningkatkan hasil produksinya, sehingga penawaran baju meningkat. Dapat dikatakan bahwa apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan apabila harga barang komplementer naik, maka penawaran suatu barang berkurang. Misalnya bila harga bensin naik, maka perusahaan sepeda motor akan mengurangi produksinya.
- Prakiraan Harga di Masa Datang. Apabila perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sementara pendapatan masyarakat meningkat, maka perusahaan akan meningkatkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Sebaliknya apabila biaya produksi melonjak, harga barang dan jasa naik, sementara pendapatan masyarakat tetap, perusahaan cenderung mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
- Jumlah Produsen. Apabila jumlah perusahaan yang memproduksi suatu barang tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah. Sebaliknya juka jumlah perusahaan (produsen) berkurang atau tutup, jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang.
- Tujuan Perusahaan. Tujuan utama perusahaan swasta adalah mengoptimalkan laba. Akibatnya, perusahaan memanfaatkan kapasitas (kemampuan) produksi yang memberikan laba maksimum. Hal ini berbeda dengan perusahaan negara. Selalin mencari laba, perusahaan negara juga bertujuan menyejahterakan masyarakat. Akibatnya, kapasitas produksi ditujukan untuk mencapai tingkat produksi yang optimal.
- Kebijakan Pemerintah. Kebijakan pemerintah juga dapat memengaruhi penawaran suatu barang. Di Indonesia, beras merupakan makanan utama. Kebijakan pemerintah untuk mengurangin inpor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri guna tercapainya swasembada beras, menyebabkan para petani menanam padi tertentu yang memberikan hasil banyak setiap panennya. Kebijakan ini jelas menambah hasil produksi (Penawaran) beras.
Hukum Penawaran
- Kuantitas Penawaran yang Terbatas. Keadaan ini berlangsung dalam jangka waktu sangat pendek. Misalnya pada suatu hari tidak mungkin didatangkan tambahan penawaran barang ke pasar berapa pun harganya. Contoh: "Monalisa" hasil lukisan Leonardo da Vinci. Lukisan tersebut hanya satu dan tidak mungkin bertambah. Harga lukisan tersebut sampai tidak terhingga.
- Efisiensi produksi. beberapa proses produksi dalam jangka panjang terdapat kasus-kasus yang kenaikan produksinya tidak mengakibatkan kenaikan biaya produksi per unit. Dalam tahap ini perusahaan telah mencapai tahap produksi yang efisien. Atau untuk mengundang lebih pembeli pasar, produsen merasa tidak perlu menaikan harga.
- Penawaran akan Tenaga Kerja. Penawaran dakan tenaga kerja memiliki perbedaan dengan penawaran akan barang dan jasa. Penyebabnya adalah setelah upah menjadi tingkat tertentu, penawaran tenaga kerja justru menurun jika upah naik lagi. Hal ini karena orang lebih menikmati waktunya untuk tujuan lain. Contoh: Seorang dokter setelah menjadi dokter spesialis dan terkenal, tarifnya menjadi tinggi, akan tetapi hal ini justru terjadi pada saat ia mengurangi jam kerjanya. hal ini disebabkan dengan mengurangi jam kerjanya, tarifnya tidak akan turun. Selain itu, alasan lain yaitu dengan penghasilan tinggi ia mempunyai
Comments
Post a Comment