FLORA DAN FAUNA INDONESIA
FLORA DAN
FAUNA
Letak astronomis Indonesia
mengakibatkan Indonesia berada di daerah iklim tropis. Hal ini mengakibatkan
suhu udara yang tinggi sepanjang tahun sekitar 27°C, curah hujan cukup tinggi
antara (700-7.000 mm/tahun). terjadi hujan zenithal (hujan naik ekuator),
proses pelapukan batu-batuan cukup cepat. serta terdapat berbagai jenis spesies
hewan dan tumbuhan.
a. Persebaran flora di
indonesia Indonesia terkenal akan tanahnya yang subur. Di mana dengan tanah
yang subur tentunya menyebabkan tumbuhan yang ada di wilayah Indonesia juga
banyak. Persebaran jenisjenis tumbuhan di Indonesia tidaklah merata. Salah satu
hal yang memengaruhinya adalah curah hujan. Daerah yang memiliki jenis tumbuhan
terbanyak terdapat di kawasan hutan hujan di dataran rendah Kalimantan, disusul
oleh Papua, Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, serta kawasan Nusa Tenggara. Jenis
tanaman yang tumbuh di setiap kawasan tentunya ada yang berbeda.
Perbedaan jenis dan persebaran flora ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor, sebagai berikut.
1) Iklim Unsur iklim yang
berpengaruh terhadap keanekaragaman flora, antara lain curah hujan, suhu,
kelembapan udara dan angin. Daerah dengan curah hujan dan kelembapan udara yang
tinggi cenderung memiliki vegetasi yang beraneka ragam.
Berikut penjelasan mengenai unsur-unsur iklim.
a) Kelembapan udara
Kelembapan udara adalah banyak sedikitnya uap air yang
terkandung di udara. Pengendapan air di udara bisa berupa hujan, kabut, atau
awan. Alat untuk mengetahui kelembapan udara disebut higrometer.
Kelembapan udara dibedakan menjadi dua macam, sebagai
berikut.
(1) Kelembapan udara absolut
adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam satu meter kubik udara.
Kelembapan absolut dinyatakan dalam satuan gram per meter kubik (gram/m3).
(2) Kelembapan udara
relatif/nisbi adalah perbandingan antarajumlah uap air yang terkandung dalam
udara pada volume dan suhu tertentu dengan jumlah uap air yang seharusnya ada
jika udara jenuh pada suhu yang sama.
b) Suhu udara (temperatur
udara)
Suhu merupakan tingkat panas suatu benda. Pancaran
sinar matahari ke permukaan bumi menimbulkan adanya energi. Energi inilah yang
merupakan sumber panas yang ada di permukaan bumi. Temperatur udara berubah
dari pagi, siang, sore, dan malam hari. Pada waktu siang hari lebih tinggi
daripada pagi hari. Pengukuran suhu udara dilakukan dalam waktu tertentu
biasanya selama satu hari (24 jam), sehingga didapat suhu rata-rata harian.
Suhu harian dipergunakan untuk menentukan suhu bulanan dan hasil suhu bulanan
dipergunakan untuk menentukan suhu tahunan.
c) Angin .
Wilayah dengan temperatur udara lebih panas memiliki
tekanan udara lebih rendah daripada wilayah bertemperatur lebih dingin.
Perbedaan tekanan udara tersebut akan menimbulkan pergerakan udara dari daerah
bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum. Pergerakan udara ini
disebut dengan istilah angin. .
d) Hujan.
Hujan termasuk salah satu unsur cuaca dan iklim, merupakan rangkaian peristiwa dari proses adanya kelembapan udara dan terbentuknya yang akhirnya menimbulkan hujan. Hujan adalah bentuk zat cair dan padat yang jatuh ke permukaan bumi. Bentuk hujan terdiri atas hujan air, hujan salju, dan hujan'es. Besarnya curah hujan | diukur dalam satuan inci atau milimeter (mm) dengan menggunakan alat pluviegraf.
Hujan termasuk salah satu unsur cuaca dan iklim, merupakan rangkaian peristiwa dari proses adanya kelembapan udara dan terbentuknya yang akhirnya menimbulkan hujan. Hujan adalah bentuk zat cair dan padat yang jatuh ke permukaan bumi. Bentuk hujan terdiri atas hujan air, hujan salju, dan hujan'es. Besarnya curah hujan | diukur dalam satuan inci atau milimeter (mm) dengan menggunakan alat pluviegraf.
Jika di suatu daerah pada suatu hari
memiliki curah hujan sebesar 1 milimeter, berarti bahwa ketinggian endapan
hujan tersebut jika tidak meresap ke dalam tanah (infiltrasi) atau diuapkan ke
atmosfer akan mencapai ketinggian 1 mm. Tentunya kondisi tersebut hanya terjadi
jika ditampung pada sebuah alat pengukur hujan. Di lapangan air hujan akan
meresap ke tanah (infiltrasi) atau diuapkan kembali ke atmosfer. hingga
ketinggiannya tidak akan mencapai 1 mm.
Tahukah Anda jenis-jenis iklim?
Berikut beberapa jenis iklim.
a) Iklim matahari
Iklim matahari dibedakan. sebagai berikut.
(1) Iklim tropis
Iklim tropis atau iklim panas adalah iklim yang
terjadi di daerah lintang rendah yang menerima sinar matahari sepanjang tahun.
Iklim tropis terdapat pada daerah-daerah yang terletak di garis lintang antara
23,50 LU-23,50 LS. Berdasarkan garis lintangnya, seluruh
wilayah Indonesia beriklim tropis.
(2) iklim subtropis
iklim subtropis merupakan iklim matahari yang terjadi
pada daerah-daerah yang terletak di garis lintang antara 23,5°LU-40,5°LU dan 23,50
LS-400 LS.
(3) Iklim sedang
Iklim sedang merupakan iklim matahari yang terjadi
pada daerah-daerah yang terletak di garis lintang antara 40°LU-66,5°LU dan
40°LS-66,5°LS. Negara-negara yang terletak pada daerah iklim sedang ini
mengalami empat musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim
semi.
(4) Iklim dingin dan iklim
kutub Iklim dingin dan iklim kutub merupakan iklim matahari yang terjadi pada
daerah-daerah yang terletak di garis lintang antara 66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS.
b) Iklim Junghuhn . Junghuhn
adalah seorang ahli iklim di Eropa yang membagi daerah iklim tropis Indonesia
menjadi empat zona iklim. Jadi, iklim Junghuhn ini hanya berlaku di .wilayah
negara Indonesia. Iklim Junghuhn didasarkan pada suhu udara dan ketinggian
tempat.
Junghuhn membagi daerah iklim tropis di Indonesia
menjadi empat zona iklim, sebagai berikut.
(1) Zona iklim panas, berada
pada daerah-daerah yang memiliki ketinggian antara 0 m-700 m dan memiliki
temperatur udara antara 26°C-22°C.
(2) Zona iklim sedang, berada
pada daerah-daerah yang memiliki ketinggian antara 700 m-1.500 m dan memiliki
temperatur udara antara 22°C-17,1°C.
(3) Zona iklim sejuk, berada
pada daerah-daerah yang memiliki ketinggian antara 1.500 m-2.500 m dan memiliki
temperatur udara antara 17,1°C-11,1°C.
(4) Zona iklim dingin, berada
pada daerah-daerah yang memiliki ketinggian di atas 2.500 m dan memiliki
temperatur udara antara 11 ,1°C-6,2°C.
c) Iklim fisik Iklim fisik
adalahjenis iklim berdasarkan keadaan alam sekitar yang memengaruhinya, seperti
daratan yang luas, lautan, pegunungan, dataran rendah, dan sebagainya.
2) Kondisi tanah Kondisi
tanah berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Kondisi tanah dipengaruhi
oleh iklim dan batuan induk atau bahan penyusun lapisan tanah. Iklim dapat
mempercepat proses pelapukan dan pembentukan tanah, sedangkan batuan induk
menentukan sifat dasar tanah. Misalnya, batuan kapur akan menghasilkan tanah
laterit yang kurang subur, sedangkan endapan vulkanik akan menghasilkan jenis
tanah andosoi yang subur. Tanah yang subur akan menyebabkan tanaman dapat
tumbuh.
3) Relief daratan berhubungan
dengan ketinggian tempat dan kemiringan lereng Sepem
telah kita ketahui, ketinggian tempat erat kaitannya
dengan suhu dan |kl|m setempat sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
jenis vegetasinya. Masing-masing ketinggian tempat memiliki suhu atau
temperatur yang berbeda beda sehingga suatu daerah dapat dibedakan atas daerah
sedang, daerah sejuk, dan daerah dingin. Keadaan ini juga akan memengaruhi
jenis tanaman tertentu yang bisa hidup.
Berdasarkan ketinggiannya, maka tanaman yang dapat
tumbuh dapat dikelompokkan, sebagai berikut
a) Pada ketinggian antara 700
meter cocok untuk perkebunan karet.
b) Pada ketinggian lebih dari
700 meter lebih cocok untuk ditanami perkebunan the
c) Pada ketinggian di atas
1.000 meter cocok untuk ditanami hutan pinus.
4) Formasi geologi Formasi
geologi berpengaruh terhadap persebaran jenis batuan dasar dan jenis
vegetasi Sehingga setiap zona mempunyai
corak atau ciri khas tersendiri Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke dengan pulau yang banyak memiliki sebaran flora yang beragam. Flora
adalah dunia tumbuh-tumbuhan. Jenis tumbuhtumbuhan yang ada pada suatu wilayah
belum tentu terdapat pada wilayah lain. Flora di Indonesia ternyata dapat
dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Indo-Malayan dan lndo-Australian.
Kelompok Indo-Malayan meliputi kawasan Indonesia bagian barat. Pulau-pulau yang
masuk kelompok ini adalah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Kelompok
lndo-Australian meliputi tumbuhan yang ada di kawasan Indonesia bagian timur,
Pulau-pulau yang termasuk kawasan ini adalah Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku,
dan Papua. Berikut persebaran flora di Indonesia.
1) Flora Indonesia bagian
barat
Flora di wilayah Indonesia bagian barat didominasi
oleh vegetasi hutan hujan tropis yang selalu basah. Hal Ini dikarenakan pada
kawasan |ni mempunyai curah hujan dan kelembapan yang cukup tinggi. Jenis-jenis
flora di kawasan inilmemiliki kesamaan ciri dengan flora di Benua Asia pada
umumnya.
Adapun flora tipe Asia (Asiatis) memiliki ciri-ciri,
antara lain:
a) Memiliki berbagai jenis
tumbuhan kayu yang berharga, misalnya jati, meranti, keruing, mahoni, dan
sejenisnya.
b) Selalu hijau sepanjang
tahun.
c) Bersifat heterogen. Selain
itu, di wilayah Indonesia bagian barat
juga terdapat tumbuhan endemik (hanya ada di daerah
tersebut), yaitu. Raflesia arnoldi di Sumatra. Adapun persebaran flora
Indonesia bagian barat meliputi berbagai jenis tanaman yang tumbuh di Pulau
Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulaupulau kecil di sekitarnya.
Berikut adalah persebaran flora di Indonesia bagian
barat.
a) Pulau Sumatra
Jenis flora yang terdapat di Pulau Sumatra antara lain
pinus, kamper, meranti, kayu besi, kayu manis, beringin, dan raflesia.
Sedangkan flora yang dibudidayakan, antara lain markisa, rambutan, duku durian,
manggis, kemenyan, salak, bambu, karet, kelapa sawit, dan rotan.
b) Pulau Jawa
Flora yang terdapat di Pulau Jawa, di antaranya jati,
meranti, mahoni, beringin pinang, bunga anggrek, dan bugenvil. Adapun Jenis
flora yang dibudidayakan, yaitu nangka, tumbuhan jamu, jarak, kina, jambu,
durian, salak, dan cempedak.
c) Pulau Kalimantan
Jenis flora yang hidup di Pulau Kalimantan. yaitu
ramin, kamper, meranti, besi jelutung, bakau, pinus, dan rotan. Adapun jenis
flora yang dibudidayakan, antara lain langsat, rambutan, dan durian.
2) Flora lndonesia tengah
Daerah peralihan meliputi wilayah Pulau Sulawesi dan
kepulauan di sekitarnya serta Kepulauan Nusa Tenggara. Di kawasan ini tidak
dijumpai adanya hutan yang lebat. Jenis hutan yang ada hanyalah hutan semusim
atau hutan homogen yang tidak begitu lebat, bahkan di kawasan Nusa Tenggara
kita hanya akan menjumpai adanya sabana dan stepa. Penyebabnya adalah curah
hujan yang rendah. Jenis tumbuhan yang mendominasi di wilayah Indonesia bagian
tengah, antara lain jenis palma, cemara, dan pinus. Namun demikian, di Nusa
Tenggara terdapat padang rumput alami yang baik untuk daerah peternakan.
3) Flora Indonesia bagian
timur
Flora di wilayah Indonesia bagian timur didominasi oleh hutan
hujan tropis. Akan tetapi, jenis tumbuhannya berbeda dengan jenis tumbuhan di
wilayah Indonesia bagian barat. Jenis flora di wilayah hutan hujan tropis
bagian timur memiliki kesamaan dengan flora di kawasan Benua Australia,
sehingga jenis floranya bersifat Australis. Persebaran flora Indonesia bagian
timur berada di Pulau Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Jenis tanaman yang
sering dijumpai di Papua adalah jenis konifera seperti agatis, alba, dan obi.
Di daerah dataran rendahnya terdapat pohon sagu, nipah, dan bakau. Salah satu
flora ciri khas di kawasan Indonesia timur adalah anggrek.
Persebaran
Fauna Lndonesia
Keanekaragaman fauna di indonesia
secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi oleh keadaan floranya. Luasnya
wilayah dan sejarah geologi yang panjang menempatkan Indonesia sebagai negara
yang memiliki kekayaan fauna yang patut dibanggakan. Negara Indonesia dibagi
menjadi tiga daerah, yaitu bagian barat, tengah, dan timur. Bagitu pula dengan
persebaran faunanya. Di mana fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga
corak yang berbeda, yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang
memisahkan fauna Indonesia bagian barat dan tengah dinamakan garis Wallace,
sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian tengah dan timur
dinamakan garis Weber.
Berikut adalah persebaran
fauna di Indonesia.
1) Fauna Indonesia bagian
barat
Fauna Indonesia bagian barat atau tipe Asiatis
mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar
banyak ditemui di wilayah ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu,
banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang . utan, monyet, bekantan, tenggiling,
dan Iain lain. Selain mamalia, di wilayah ini banyak pula ditemui reptil
seperti ular, buaya, tokek, kadal, biawak, dan bunglon.
Berbagai jenis burung yang dapat ditemui di antaranya
burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.
Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai
Mahakam) dapat ditemui di wilayah ini.
Adapun ciri-cini fauna Asiatis, sebagai berikut.
a) Banyak terdapat jenis ikan
air tawar.
b) Terdapat berbagai macam
kera.
c) Banyak spesies mamalia
yang berukuran besar dan mamalia berkantong jumlahnya sedikit, bahkan hampir
tidak ada.
d) Jenis burung juga tidak
terlalu banyak dan memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat
berkicau.
e) Terdapat hewan endemik
2) Fauna Indonesia tengah
atau tipe peralihan.
Fauna Indonesia tengah merupakan tipe peralihan atau
Australia Asiatis. Wilayah fauna Indonesia tengah disebut pula wilayah fauna
Kepaluan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara serta sejumlah
pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut. Fauna menghuni wilayah ini antara
lainbabi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet,
saba, beruang, tarsius, dan banteng. Selain itu terdapat pula reptile, amfibi,
dan berbagai jenis burung, reptile yang terdapat di daerah ini diantaranya
biawak, komodo, buaya, dan ular. Berbagai macam-macam burung yang terdapat di
wilayah ini diantaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong,
kakaktua, dan nuri.
3) Fauna Indonesia bagian
timur
Tahukah anda dimana persebaran fauna Indonesia bagian
timur? Fauna Indonesia bagian timur atau disebut tipe Australis terebar di
wilayah Papua, Halmahera, dan Kepaluan Aru.
Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah ini antara
lain kangguru, beruang, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat
berkantong (opossum laying), kangguru pohon, dan kelelawar. Diwilayah ini,
tidak ditemukan kera. Di samping mamalia
tersebut, terdapat pula reptile seperti biawak, buaya, ular, dan kadal. Berbagai
jenis burung ditemui di wilayah ini di antaranya burung cendrawasih, nuri, raja
udang, kasuari, dan namdur. Jenis ikan air tawar yang ada di daerah ini relative
sedikit.
Dari jenis fauna yang ada di Indonesia bagian timur
tersebut, maka dapat diketahui ciri-ciri dari fauna Australis, sebagai berikut.
a) Banyak dijumpai binatang berkantong.
b) Ukuran binatang menyusui
relatif kecil.
c) Tipe kera sedikit.
d) Jumlah ikan air tawar
terbatas.
e) Tipe ikan laut umumnya
berbentuk panjang.
f) Banyak jenis burung
warna-warni.
Fauna yang dimiliki indonesia
sangatlah banyak dengan berbagai manfaat. Fauna tersebut hamsnya dilindungi
untuk kelangsungan hidupnya dan juga untuk kelestarian fauna di bumi ini. Untuk
menjaga kelestarian hewan tersebut tentunya dibutuhkan suatu perlindungan.
Perlindungan kelestarian hewan dilakukan dengan mendirikan cagar alam dan suaka
margasatwa. Adapun yang dimaksud dengan cagar alam adalah suatu kawasan yang
dilindungi karena keadaan alamnya memiliki kekhasan tumbuhan, hewan, dan
ekosistemnya untuk terus berlangsung secara alami. Selain cagar alam tempat
untuk melestarikan fauna. yaitu suaka margasatwa. Di mana suaka margasatwa
merupakan suatu kawasan yang memiliki keunikan jenis satwa yang langka untuk
terus berlangsung hidup pada habitatnya
Comments
Post a Comment