POTENSI SUMBER DAYA TAMBANG

Potensi Sumber Daya Tambang

        Potensi sumber daya tambang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan bahan tambang. Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeni. Aktivitas pertambangan telah menghasilkan banyak penghasilan atau devisa bagi Indonesia. Pertambangan adalah suatu kegiatan yang meliputi persiapan dan pengambilan untuk pengolahan lanjutan dari tambang berupa benda padat, cair, dan gas. Adapun barang tambang adalah suatu benda/bahan hasil pertambangan atau bahan hasil gal an di suatu tempat, di mana barang tambang tersebut diperoleh dengan cara dieksplorasi dahulu. Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 1976 tentang Pertambangan, maka bahan galian diklasifikasikan menurut kepentingan negara, sebagai berikut. 

1) Golongan A, yaitu golongan bahan galian strategis. Bahan galian ini penting bagi pertahanan dan keamanan negara untuk menjamin perekonomian negara. Contohnya minyak, aspal, batu bara, uranium, timah, karbit, gas alam, kobalt, dan nikel. 

2) Golongan B, yaitu bahan galian golongan vital. Bahan galian ini penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Contohnya besi, mangan, klirom, woltfram, bauksit, tembaga, timbal seng, emas, platina, perak, air raksa, arsen, korondum, dan yodium. 0 

3) Golongan C, yaitu bahan galian yang nilai kegunaannya banyak dilakukan untuk kegiatan industri, peralatan rumah tangga, dan pembangunan. Contohnya nitrat, nitrit, asbes, mika, granit, kaolin, gypsum, marmer, batu kapur, kalsit, granit, tanah liat, pasir, dan fosfat. 

Wilayah di Indonesia memiliki sumber daya bahan tambang yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan kondisi alam yang berbeda-beda pula. Untuk memahami persebaran bahan tambang, perhatikan dan pahami peta persebaran hasil tambang di Indonesia berikut.


Berdasarkan peta tersebut dapat diketahui bahwa tidak semua wilayah di Indonesia menghasilkan sumber daya yang sama. Berikut beberapa penjelasan mengenai bahan tambang dan persebarannya di Indonesia. 

1) Minyak bumi dan gas

 Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau, teluk-teluk, rawa-rawa, dan laut dangkal. Kemudian setelah mati, mikroplankton tersebut berjatuhan dan mengendap di dasar laut. Endapan yang terbentuk dari mikroplankton yang mati tersebut kemudian bercampur dengan lumpur disebut sapropelium. Proses selanjutnya adalah terjadinya destilasi, yaitu sapropelium yang terbentukrkarena tekanan dari lapisan-lapisan atasnya serta pengaruh aktivitas magma, maka membentuk minyak bumi kasar. Minyak bumi kasar yang telah melalui pembusukan oleh organisme . dan tersebar di antara pori-pori lempung keluar melalui butir-butir pasir di dekatnya membentuk lapisan minyak bumi. 
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipak untuk keperluan industri, transportasi, dan rumah tangga. saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya seperti energi matahari, angin, dan gelombang. namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya

Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang dengan pengambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih cukup besar. Berikut adalah sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia. 
a) Papua: Klamono, Sprong, dan Babo.
b) Maluku: Pulau Seram dan Tenggara.
c) Sumatra: Pereula dan Loukseumawe, Sungai Pakning dan Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan). . 
d) Jawa: Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah).
e) Kalimantan: Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan).
Cadangan gas bumi biasanya ditemukan bersamaan dengan kegiatan eksplorasi minyak 
bumi, baik dalam bentuk associated gas maupun nonassociated gas. Associated gas 
adalah gas yang terdapat dalam suatu reservoir dan dihasilkan bersamaan dengan minyak 
bumi. Gas bumi ini dihasilkan pada saat proses penyulingan minyak bumi, yaitu gas LPG 
dan LNG. Gas LPG adalah gas yang dihasilkan dari cadangan gas tanpa menghasilkan 
minyak bumi. Kemudian setelah melalui proses pengeboran, gas ini kemudian ditampung 
dan dicairkan dalam bentuk gas (LNG), Gas alam di Indonesia dihasilkan di Arun (Aceh), 
Bontang (Kalimantan), Jawa Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.

2) Batu bara 

Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Batu bara terbentuk dari berbagai jenis tumbuhan yang berupa pakis pada masa prasejarah atau masa karbon ydng terbentuk melalui proses yang panjang dan dalam waktu jutaan tahun. Tumbuhan pakis tersebut hidup di daerah rawa atau danau yang akhirnya mati, kemudian tertimbun oleh tumbuhan pakis berikutnya yang mati dan selanjutnya membentuk lapisan yang tebal. Karena mendapat tekanan besar dan mendapat temperatur yang tinggi dari dalam Bumi, maka terjadi proses pengarangan (inkolen) atau disebut pula batu bara . Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada Industri batu bata atau genting, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan sebagainya.
Di Indonesia batu bara dihasilkan di Bukit Asam yang berpusat di Tanjung Enim (Sumatra Selatan), Kotabaru yang berpusat di Pulau Laut (Kalimantan Selatan), Sungai Berau yang berpusat di Samarinda (Kalimantan Timur), dan Ombilin yang berpusat di Sawahlunto (Sumatra Barat). 
Sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20210318/44/1369096/solusi-tuntas-untuk-limbah-batu-bara

3) Emas dan perak

Logam emas merupakan cadangan kekayaan suatu negara. Selain itu logam emas dan perak juga dijadikan perhiasan, uang logam, barang kerajinan, dan harta simpanan. Emas dan perak diperoleh dengan cara menumbuk sampai hancur batu yang mengandung logam ini. Hancurnya lalu dilimbang (didulang) dengan air. Emas dan perak mengendap dan dapat diambil dengan mudah. Cara lain adalah dengan mengeruk pasir dan lumpur sungai yang mengandung emas dan perak. Pasir dan lumpur ini lalu dilimbang dengan air untuk mengendapkan emas dan peraknya. Emas ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Aceh (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).


4) Pasirkuarsa

Pasir kuarsa digunakan sebagai bahan baku dalam industri gelas, keramik, alat-alat penggosok (ampelas), filter (saringan), industri semen, dan batu tahan api. Bahan galian terdapat di beberapa tempat yaitu, Jawa di sepanjang pantai di sebelah utara Bojonegoro dan Tuban, Madura di pantai utara, Pantai Sumatra bagian timur, Bangka, Belitung, Lampung, Kalimantan, Balikpapan, Martapura, dan Kutai
Sumber : https://bisnisnews.id/detail/berita/wabah-virus-corona-pelaku-pasar-bergeser-ke-investasi-emas-dan-perak-



5) Bauksit

Bauksit adalah bijih aluminium. Dalam kehidupan sehari-hari banyak perkakas ataupun benda yang dibuat dengan bahan aluminium. Di mana logam aluminium sangat banyak digunakan karena ringan dan tidak mudah berkarat. Aluminium dipakai untuk membuat badan pesawat terbang, kapal laut, alat-alat dapur, perkakas rumah tangga, uang logam, dan sebagainya. Indonesia memiliki bauksit sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia yang Cukup besar dengan produksi mencapai 1.282.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk Industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit diperoleh dalam bentuk lumpur basah. Lumpur ini dikeruk dengan alat-alat modern, kemudian dicuci. Untuk melebur bauksit menjadi logam aluminium diperlukan tenaga listrik yang sangat besar. Daerah penambangan bauksit adalah Pulau Bintang dan Pulau Koyang di Kepulauan Riau. Di Kalimantan Barat tepatnya di Singkawang juga terdapat bauksit, tetapi penambangannya belum diusahakan. Pabrik peleburan bauksit pertama di Indonesia telah dibangun di Sumatra Utara, dengan mendapat tenaga listrik dari PLTA (Pembangkt Listrik Tenaga Air) Asahan. Sebelum pabrik Ini berfungsi, semua bauksit diekspor untuk dilebur di luar negeri. Ekspor bauksit terutama ditujukan ke Jepang. Dengan adanya pabrik peleburan bauksit di Sumatra Utara, bauksit dapat diolah di dalam negeri dan diekspor dalam bentuk aluminium.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bauksit



6) Batu pualam

Batu pualam atau marmer berasal dari batu kapur yang telah berubah bentuk, karena mendapat panas tinggi dan tekanan besar. Batu pualam digunakan untuk lantai dan lapisan tembok bangunan. Batu pualam juga dapat diukir menjadi patung. Penggalian batu pualam dilakukan di Trenggalek dan Tulungagung (Jawa Timur), dan dekat Banjarnegara (Jawa Tengah). Batu pualam diperoleh dengan cara mengambi bongkah-bongkah batu pualam dari bukit-bukit, Lalu bongkahan digergaji menjadi lempengan sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Kemudian diasah sehingga menjadi mengkilap.



7) Nikel

Logam nikel berwama putih dan kelabu, keras seperti besi dan tidak mudah berkarat. Nikel dicampur dengan besi agar besi lebih baik mutunya, atau menjadi baja. Nikel juga dicampur dengan logam lain, misalnya tembaga, untuk membuat kuningan dan perunggu. Selain itu, nikel digunakan sebagai bahan pembuat uang logam. Daerah utama penghasil logam nikel adalah Soroako di Sulawesi Selatan dan Pomala di Sulawesi Tenggara. Penambangan secara terbuka dilakukan di Soroako, yang dilengkapi dengan pabrik peleburan modern, Pabrik ini bekerja sama dengan perusahaan Kanada. Bijih nikel mengandung logam nikel 2%-4%, tetapi setelah dilebur kandungan nikelnya dapat mencapai 75%. Bijih nikel yang telah dilebur diekspor ke Jepang. 
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Nikel


8) Tembaga

Tembaga sangat diperlukan terutama untuk peralatan listrik karena dapat menghantarkan listrik dengan baik. Tembaga juga dipakai untuk membuat kuningan dan berbagai keperluan lainnya.
Di Indonesia, penambangan tembaga secara besar-besaran baru dilaksanakan di Papua. Penambangan modem ini didirikan oleh perusahaan Freeport dari Amerika Serikat pada tahun 1972. Mereka juga membangun kota Tembagapura pada ketinggian 2.500 m di atas permukaan air laut. Tempat pembuangannya terletak pada ketinggian 3.500 m di lereng Pegunungan Sudirman. Bijih tembaga di Papua juga mengandung bijih emas dan perak. 
Bijih tembaga diolah menjadi konsentrat di pabrik pelabuhan di Tembagapura. Konsentrat tembaga kemudian diangkut melalui pipa sepanjang 100 km lebih ke Pelabuhan Amamapare. Sebagian besar hasil diekspor ke Jepang

9) Bijih besi

Besi sangat dibutuhkan untuk segala macam kebutuhan. Pada zaman modern, logam besi hampir tidak pemah tertinggal dalam semua kegiatan belajar manusia, misalnya di lingkungan sekolah banyak kegiatan belajar yang menggunakan besi. 
Di indonesia terdapat banyak tempat yang mengandung bijh besi, yattu di Sumatra Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Jawa Barat. Tetapi penambangan dan peleburan belum dapat dilaksanakan secara besar-besaran karena kekurangan batu bara dari jenis yang baik. Sebagian batu bara Indonesia dipakai untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan pabrik semen.

10) Timah

Timah yang berbentuk bijih timah ini terdapat pada batuan granit. Batuan ini hancur akibat pelapukan dan erosi air, kemudian diangkut oleh air sungai, lalu diendapkan di palung sungai atau di dasar laut. Untuk mengambil bijih timah dari laut digunakan kapal keruk besar, Lumpur yang mengandung bijih timah, yaitu bijih timah dengar kadar tinggi. Konsentrat timah harus diolah lagi hingga menjadi logam timah. Timah digunakan untuk membuat kaleng, tube, bahan pelapis besi agar tidar berkarat, dan untuk patri. Logam ini sangat lunak, sehingga dapat dibuat sangat tipis serupa kertas. Kertas timah dipakai untuk pembungkus rokok, permen, cokelat, dan sebagainya.
Indonesia adalah negara penghasil timah terbesar keempat di dunia, setelah Malaysia Bolivia, dan Thailand. Penambangan timah dilaksanakan di Pulau Bangka, Singkep, Benakinang dan Riau Daratan. Sebagian besar timah Indonesia diekspor ke Singapura dan negara-negara Eropa Barat. Sisanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam negeri. 

11) Belerang

Belerang didapatkan di sekitar gunung berapi. Belerang banyak digunakan dalam “Industri kimia, korek api, dan sebagainya. Adapun tempat yang banyak menghasilkan belerang, antara lain Gunung Tangkubanperahu, Telaga Bodas, Ciremai di Jawa Barat, Pegunungan Dieng di Jawa Tengah, Gunung Sirokmarapi di Sumatra Utara, dan Gunung Makawa di Sulawesi Utara. 

12) Intan 

Intan adalah yang paling keras di antara batu-batu yang ada di permukaan bumi. Oleh karena itu, intan dapat dipakai untuk mata bor dalam penggalian bahan tambang. Akan tetapi, karena keindahannya, intan kebanyakan dijadikan batu permata. Penggalian atau pendulangan intan dilakukan dengan cara menggali tanah, yang kemudian dilimbang dengan air, intan dicari di antara tanah pasir dan kerikil hasil galian tersebut Intan yang diperoleh masih merupakan intan mentah, Setelah digosok bani menjadi intan permata. 
Daerah Cempaka Martapura di Provinsi Kalimantan Selatan merupakan tempat pendulangan intan yang paling terkenal di Indonesia. Pendulangan ini dilakukan oleh penduduk setempat dengan cara sederhana. Usaha penggosokan intan menjadi permata juga terdapat di kota Martapura, Kalimantan Selatan.

13) Kaolin

Kaolin tergolong bahan Industri yang pengunaannya sangat luas dalam industri keramik, bahan tahan api, genting, batu merah, industri semen, dan sebagainya Endapan kaolin terdapat di Jawa, Sumatra (Bangka, Belitung), Kalimantan, dan Sulawesi, Pabrik pengolahan kaolin terdapat di Tanjung Pandang (Belitung) yang diusahakan oleh PT Kaolin.

Dari beberapa golongan tersebut dapat diketahui bahwa bahan-bahan tersebut dapat menunjang pembangunan ekonomi suatu bangsa. Oleh karena kebanyakan dari bahan tersebut adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, maka hendaknya penggunaannya pun juga harus diperhitungkan, supaya ekonomi suatu bangsa kedepannya tetap stabil. Berikut adalah peranan usaha pertambangan dan bahan galian di Indonesia. 
1) Memajukan industri dalam negeri. 
2) Memajukan bidang transportasi dan komunikasi.
3) Memperluas lapangan kerja. 
4) Menambah pendapatan negara.
 

Comments

Popular posts from this blog

DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Cara Mengisi Garis Pinggir di Ms. Word