POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
Potensi kemaritiman Indonesia Maritim berasal dari bahasa Inggris, yaitu maritime yang berarti navigasi atau maritim. Berdasarkan terminologi maritim berarti ruang/wilayah permukaan laut yang terdapat kegiatan pelayaran, lalu lintas, jasa-jasa kelautan, dan lain sebagainya. Jadi, maritim berarti segala aktivitas pelayaran dan perniagaan yang berhubungan dengan kelautan atau biasa disebut dengan pelayaran niaga.
Sesua dengan julukannya, yaitu negara maritim, maka wilayah Indonesia sebagian besar berupa perairan. Di mana mencakup 2/3 dari seluruh wilayah Indonesia adalah perairan. Oleh karena luasnya wilayah perairan Indonesia, maka sumber daya yang ada di dalamnya sudah pasti juga banyak. Dengan demikian potensi yang dimiliki oleh Indonesia tidak hanya dari sumber daya alam, tetapi juga dari hasil kelautan. Potensi kemaritiman Indonesia adalah segala sesuatu yang terdapat di perairan laut Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia, dan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk Indonesia.
Alfred Thayer Mahan, seorang Perwira Tinggi Angkatan Laut Amerika Serikat, dalam bukunya The Infiuence of Sea Power upon History mengemukakan teori sea power. Di mana laut merupakan unsur terpenting bagi kemajuan dan kejayaan suatu negara, yang mana jika kekuatan-kekuatan laut tersebut diberdayakan, maka akan meningkatkan kesejahteraan dan keamanan suatu negara. Sebaliknya, jika kekuatan-kekuatan laut tersebut diabaikan akan berakibat kerugian bagi suatu negara atau bahkan meruntuhkan negara tersebut. Kekuatan indah yang merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Food and Agriculture Organization tahun 2012, Indonesia pada saat ini menempati peringkat ketiga terbesar dunia dalam produksi perikanan di bawah Tiongkok dan India.
Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita bangga dengan keadaan alam Indonesia yang memiliki sumber daya alam maupun laut yang begitu banyak. Berikut ini beberapa sumber daya Indonesia dari sisi kelautan.
a. Terumbu karang
Wilayah Indonesia memiliki potensi kelautan yang berupa terumbu karang. Tahukah Anda yang dimaksud dengan terumbu karang? Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besaf dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia.
Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi Juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Terumbu karang banyak ditemukan di wilayah Indonesia, Hal ini disebabkan terumbu karang akan dapat tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21C-29C. Kedalaman air yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Selain persyaratan tersebut, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi.
Oleh karena itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena kadar garam, air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut. Terumbu karang wajib dilindungi dari kerusakan. Hal ini dikarenakan terumbu karang memiliki banyak manfaat., baik manfaat yang bersifat ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi. Terumbu karang di lautan Indonesia memiliki berbagai manfaat, sebagai berikut.
1) Manfaat ekologi terumbu karang
Ekologi dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Sehingga manfaat terumbu karang secara ekologi berarti peran dar fungsi terumbu karang bagi lingkungan (alam sekitar) maupun bagi biota laut lainnya Lingkungan dapat berupa habitat di sekitar terumbu karang berada maupun secara global, termasuk daerah pesisir dan daratan. Berikut adalah manfaat terumbu karang secara ekologi.
a) Mengurangi pemanasan global
Gas CO2, selain diserap oleh hutan, juga diserap oleh air laut. Melalui reaksi kimia dan batuan karang, CO2 akan diubah menjadi zat kapur yang menjadi bahan baku terumbu. Dalam proses ini karang dibantu oleh tumbuhan bersel satu yang hidup di dalam jaringan tubuh karang. Dengan demikian CO2, dapat dikurangi.
b) Pelindung pantai dan pesisir .
Terumbu karang, padang lamun, dan hutan bakau merupakan ekosistem yang saling terkait dalam melindungi pantai dan daerah pesisir. Terumbu karang mampu memperkecil energi ombak yang menuju ke daratan. Energi ini kemudian diperkecil lagi dengan adanya padang lamun dan hutan bakau (mangrove). Oleh karenanya ombak tidak merusak pantai atau menyebabkan abrasi pantai dan ekosistem di pantai pun dapat terlindungi.
c) Sumber keanekaragaman hayati yang tinggi
Terumbu karang menjadi ekosistem dengan keanekaragaman hayati yang tertinggi dibanding ekosistem laut lainnya. Dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, maka terumbu karang menjadi sumber keanekaragaman genetik dan spesies. Keanekaragaman genetik menjadikan ditemukannya keberagaman variasi makhluk hidup yang memiliki ketahanan hidup yang lebih tinggi. Adapun keanekaragaman spesies berarti akan semakin banyak jenis biota yang dapat dimanfaatkan.
d) Penunjang kehidupan berbagai makhluk hidup di sekitarnya
Sebagai sebuah ekosistem, secara langsung terumbu karang menjadi penunjang kehidupan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Terumbu karang menyediakan tempat tinggal, tempat mencari makan, dan tempat berkembang biak bagi berbagai biota laut.
2) Manfaat ekonomi terumbu karang.
Terumbu karang selain memiliki manfaat ekologi juga memiliki manfaat ekonomi bagi manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berikut adalah manfaat ekonomi dari terumbu karang.
a) Sumber bibit budi daya
Berbagai jenis ikan, teripang, dan rumput laut yang hidup di terumbu karang dapat dimanfaatkan sebagai bibit untuk budi daya.
b) Sumber mata pencaharian
Keberadaan terumbu karang menunjang perekonomian masyarakat sekitar. Masyarakat memiliki mata pencaharian baik sebagai nelayan, petani rumput laut, dan sebagainya. Pengembangan terumbu karang menjadi objek wisata pun mampu menciptakan berbagai lapangan pekerjaan bagi masyarakat mulai dari pemandu wisata, penginapan, penyewaan kapal, warung makan dan cendera mata, serta profesi-profesi lainnya.
c) Sumber makanan
Terumbu karang menjadi tempat hidup dan berkembang biak berbagai biota laut. Tidak sedikit di antara biota tersebut yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber makanan oleh manusia. Seperti rumput laut yang dijadikan agar-agar, berbagai jenis ikan, udang, kepiting, dan teripang.
d) Sumber bahan dasar untuk obat dan kosmetik
Berbagai jenis alga dimanfaatkan dalam pembuatan kosmetik dan bahan pembungkus kapsul. Berbagai hewan laut pun diketahui memiliki senyawa kimia yang berguna sebagai bahan antibiotik, antiradang, dan antikanker. Selain itu, diyakini masih banyak lagi berbagai jenis biota laut yang belum tergali potensinya.
e) Sebagai objek wisata
Keindahan ekosistem terumbu karang membuat takjub wisatawan. Berbagai kawasan terumbu karang dijadikan taman laut, lokasi snorkeling dan menyelam, serta wisata laut lainnya.
Jenis wisata yang berkaitan dengan laut ini dikenal dengan wisata bahari. Wisata ini dapat dikembangkan di daerah yang memiliki terumbu karang, karena mempunyai pemandangan dasar laut yang indah. Wisata bahari yang ada di Indonesia, antara lain wisata bahari Bunaken dan Raja Ampat.
3) Manfaat sosial terumbu karang
Selain memiliki manfaat ekologi dan juga ekonomi, , terumbu karang juga memiliki manfaat dari segi sosial. Berikut adalah manfaat terumbu karang secara sosial.
a) Sarana rekreasi masyarakat
Terumbu karang dengan keindahannya dapat dijadikan sarana rekreasi oleh masyarakat.
b) Penunjang kegiatan pendidikan dan penelitia
Terumbu karang bermanfaat dalam kegiatan pendidikan terutama untuk mengenal ekosistem pesisir, mengenal tumbuhan dan hewan laut, dan pendidikan cinta alam. Selain itu terumbu karang berperan juga sebagai sarana penelitian.
Meskipun banyak manfaat dari terumbu karang, namun kesadaran masyarakat untuk menjaganya masih kurang. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan pada terumbu karang yang ada di laut. Jika kerusakan terumbu karang terjadi secara terus-menerus, akibatnya berbagai biota yang hidup di dalamnya akan musnah, seperti bunga karang, penyu, udang barong, kima, teripang, rumput laut serta ikan terumbu karang lainnya. Oleh sebab itu, sebagai warga negara Indonesia yang memiliki potensi laut terutama terumbu karang yang banyak, sudah seharusya kita menjaganya agar tetap lestari.
b. Perikanan
Lautan memang memiliki berbagai macam ikan di dalamnya. Oleh karenanya, sumber daya perikanan laut merupakan salah satu potensi sumber daya laut di Indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Untuk melindungi potensi sumber daya laut di Indonesia, maka pemerintah melakukan penenggelaman kapal ikan asing karena melakukan pencurian ikan di laut Indonesia. Mereka mencuri ikan karena laut Indonesia memiliki jumlah ikan yang cukup besar. Pencurian ikan oleh nelayan asing sangat merugikan negara Indonesia. Hasil ikan yang seharusnya diekspor oleh Indonesia dan menjadi sumber pendapatan negara hilang karena sebagian hasil ikan dicuri oleh warga asing.
Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 Juta ton per tahun. Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkah bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum mencapai angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat adanya perbedaan secara umum antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur. Di Indonesia bagian barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia bagian timur dengan rata-rata kedalaman laut mencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia bagian timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang melakukan budi daya ikan, terutama di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat yang mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan di sana adalah ikan bandeng dan udang. Kekayaan alam kita yang berupa ikan banyak diambil oleh nelayan dari negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan illegal fishing. Wilayah yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan adalah Laut Arafuru (Papua) di timur perairan Indonesia.
c. Hutan mangrove
Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang de an baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna. Berikut adalah fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia.
1) Fungsi ekonomis
Fungsi ekonomis dari hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebaga bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini.
2) Fungsi ekologis
Berikut ini fungsi ekologis dari hutan mangrove.
a) Untuk melindungi pantai dari abrasi air laut.
b) Sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak.
Indonesia yang memiliki daerah perairan yang luas tentunya juga memiliki hutan mangrove yang tersebar di berbagai wilayah. Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, pesisir Pulau Sulawesi, pesisir sebelah selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas terbesar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta hektare. Berikutnya adalah Sumatra (417 ribu ha), Kalimantan (165 ribu ha), Sulawesi (53 ribu ha), Jawa (34,4 ribu ha), Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha). Meskipun hutan mangrove yang dimiliki Indonesia sangat luas, pada kenyataannya semakin hari luas hutan mangrove semakin berkurang. Kecenderungan penurunan ini akibat degradasi hutan yang cukup'nyata, yaitu sekitar 200 ribu hektare/tahun banyak disebabkan oleh konversi menjadi tambak, penebangan liar, dan sebagainya. Oleh karenanya, baik masyarakat maupun pemerintah harus lebih memerhatikan hutan mangrove yang ada agar kelestariannya dapat terjaga dan kehidupan di sekitarnya juga terpelihara. Besarnya potensi laut yang dimiliki Indonesia sudah seharusnya menjadikan Indonesia, sebagai negara yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, kekayaan yang ada di laut harus dilindungi dan dilestarikan.
Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan potensi laut Indonesia.
a. Melarang penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
b. Melindungi terumbu karang sebagai tempat perkembangbiakan ikan.
c. Menanam hutan bakau di pesisir pantai untuk mencegah abrasi pantai.
d. Memberi sanksi yang berat terhadap orang-orang yang menangkap satwa laut yang dilindungi.
e. Menjaga kebersihan laut atau tjdak membuang sampah sembarangan.
f. Melakukan daur ulang sampah industri sebelum dibuang ke laut atau sungai.
g. Melarang penggunaan pukat harimau.
Comments
Post a Comment