PERUBAHAN AKIBAT INTERAKSI ANTARRUANG
PERUBAHAN AKIBAT INTERAKSI
ANTARRUANG
Seiring dengan
perkembangan zaman, maka manusia akan melakukan interaksi. Di mana Interaksi
dapat terjadi antarruang. Adanya interaksi antarruang memengaruhi ruang yang
lainnya. Interaksi antarruang dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti
pergerakan orang, barang, gagasan dan informasi.
Tahukah Anda contoh
interaksi antarruang? Contoh lnterakSi antarruang adalah perjalanan menuju
tempat kerja, migrasi, pariwisata. perdagangan internasional, dan sebagainya.
Adanya .interaksi antarruang tentunya mengakibatkan perubahan. Misalnya saja.
jika banyak orang dengan berbagai kepentingan datang pada suatu tempat, maka
tempat tersebut lama-kelamaan akan ramai dan tempat tersebut akan menjadi pusat
kegiatan manusia. Dari adanya pusat kegiatan manusia tersebut. akan menimbulkan
banyaknya lahan pertanian yang berubah menjadi gedung bertingkat atau pabrik,
dan sebagainya. Oleh karena itu, pergerakan orang sebagai bentuk interaksi
keruangan akan menimbulkan perubahan. Apa sajakah perubahan yang diakibatkan
oleh interaksi antarruang?
Berikut beberapa perubahan yang
diakibatkan oleh interaksi antarruang.
1.
Pusat pertumbuhan yang berkembang
Berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan
dipengaruhi oleh pergerakan orang, barang dan jasa. Pergerakan orang, barang
dan jasa pada suatu lokasi tertentu akan menimbulkan pemusatan aktivitas
manusia pada lokasi tujuan. Misalnya saja banyak orang yang datang ke suatu
daerah untuk mencari pekerjaan, sehingga orang-orang dari berbagai daerah
berkumpul atau memusat di wilayah tersebut untuk mendapatkan pekerjaan.
Pemusatan aktivitas penduduk tersebut kemudian membentuk daerah perkotaan. Daerah
perkotaan merupakan pusat pertumbuhan suatu wilayah karena sebagian besar
aktivitas terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Secara fisik, sebenarnya mudah
sekali untuk menentukan apakah suatu daerah termasuk kota atau desa.
Beberapa objek berikut ini bisa dijadikan ciri kota.
a. Tempat-tempat untuk pasar dan
pertokoan
Setiap kota memiliki pusat perdagangan dalam bentUk pasar dan
pertokoan. Lokasi pasar dan pertokoan biasanya berada di wilayah pusat kota
agar mudah dijangkau dari berbagai daerah sekitarnya. Berdekatan dengan pasar
dan pertokoan merupakan pusat perkantoran, bank, bioskop, dan pusat layanan
jasa lainnya.
b. Tempat-tempat untuk parker
Kendaraan di kota memerlukan tempat berhenti sementara atau
tempat parkir. Jumlah kendaraan yang semakin banyak, menuntut lahan parkir yang
semakin luas. Sering kali karena terbatasnya lahan, gedung-gedung tertentu
menyediakan lahan parkir pada lantai dasar atau bahkan pada beberapa lantai di
atasnya.
c. Tempat rekreasi dan olahraga
Penduduk kota memerlukan ruang untuk rekreasi dan olahraga di
sela-sela kesibukan sehari-hari. Karena itu, tidak heran jika banyak tempat
rekreasi dan olahraga yang dibangun di kota. Tempat-tempat tersebut juga
dimanfaatkan oleh penduduk desa di sekitar kota dan dari daerah lainnya.
2.
Perubahan orientasi mata pencaharian
Banyaknya interaksi yang dilakukan,
terutama interaksi antarruang adalah karena adanya kepentingan tertentu. Di
mana interaksi spasial umumnya terjadi karena adanya kepentingan ekonomi,
khususnya berkaitan dengan pekerjaan. Misalnya saja, penduduk dari daerah
pedesaan datang ke daerah yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik daripada di daerah asalnya. Daerah yang menjadi tujuan pergerakan
penduduk akan dihuni oleh mereka yang memiliki pekerjaan yang beragam.
Pergerakan tersebut dilakukan untuk
mencari mata pencaharian yang lain yang dapat memenuhi kebutuhannya. Karena
orientasi mata pencaharian berubah, maka jenis pekerjaan juga berkembang. Hal
ini dikarenakan adanya kebutuhan akan barang dan jasa yang semakin ' beragam.
Misalnya saja dahulu orang memanfaatkan lingkungan sekitarnya untuk mencukupi
kebutuhannya, namun sekarang banyak orang mengembangkan idenya untuk
menghasilkan barang dan jasa baru yang belum ada. Sama halnya dengan pekerjaan,
di mana orientasi pekerjaan berubah dari yang tadinya berorientasi pada sumber
daya alam, khususnya petani, menjadi pekerjaan lainnya. Pekerjaan lainnya dapat
berupa karyawan, wiraswasta, ataupun pekerjaan yang lain yang tidak berhubungan
dengan sumber daya alam.
3.
Berkembangnya sarana dan prasarana
Manusia membutuhkan sarana dan
prasarana untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya saja. jika Anda ingin pergi ke
tempat B dari tempat A, maka Anda membutuhkan kendaraan dan juga jalan yang
menghubungkan tempat A dan tempat B untuk dilewati. Terjadinya pergerakan
orang, barang, dan informasi selalu memerlukan sarana dan prasarana. Adanya
sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan juga akan semakin
berkembang seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia. Dengan kata lain,
pembangunan sarana dan prasarana akan semakin meningkat dengan meningkatnya pergerakan
antarruang yang dilakukan oleh manusia. Adapun sarana dan prasarana yang terus bertambah
dengan semakin meningkatnya interaksi keruangan, antara lain kendaraan, jalan,
fasilitas umum, pusat-pusat perdagangan dan sebagainya. Dengan adanya
perkembangan sarana dan prasarana akan mempermudah interaksi keruangan yang
dilakukan.
4.
Perubahan penggunaan lahan
interaksi keruangan tentunya akan
memengaruhi penggunaan Iahan'yang ada di lingkungannya. Hal ini dikarenakan
aktivitas manusia erat kaitannya dengan kondisi geografisnya. Penggunaan lahan
merupakan aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan yang terdapat di
sekitarnya guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penduduk di pedesaan dengan di
perkotaan berbeda dalam cara pemanfaatan lahannya. Perbedaan tersebut di
antaranya dipengaruhi oleh karakteristik kebutuhan masyarakat, mata
pencaharian, dan intensitas perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
masingmasing daerah. Penggunaan lahan di daerah dataran rendah berbeda dengan
penggunaan lahan di daerah dataran tinggi, pegunungan, perbukitan, atau daerah
pantai. Penggunaan lahan oleh penduduk tersebut secara tidak disadari akan
membentuk berbagai pola. Pola penggunaan lahan tersebut mengikuti kondisi
topografi wilayah. Misalnya pola penggunaan lahan untuk permukiman di daerah
pegunungan berbeda dengan pola penggunaan lahan untuk permukiman di daerah
dataran rendah. Keadaan geograhs yang memengaruhi pola permukiman pendudukjuga
akan memengaruhi persebaran penduduknya.
Pola persebaran penduduk dapat
dipetakan dalam tiga jenis bentang alam yang layak digunakan sebagai tempat
permukiman. Bentang alam tersebut adalah dataran rendah, kawasan pantai, dan
dataran tinggi. Dilihat dari bentuknya, permukiman memiliki pola tertentu yang
berbeda antara satu dengan lainnya.
Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor, di
antaranya:
a. Kondisi bentuk muka bumi (datar, bergelombang,
atau pegunungan).
b. Kesuburan tanah.
c. Ketersediaan dan kualitas air.
d. Kemudahan untuk memenuhi berbagai
kebutuhan hidup.
e. Ketersediaan tumbuhan tertentu.
f. Ketersediaan bahan-bahan tambang
Adapun pola keruangan
permukiman penduduk, sebagai berikut.
a. Pola permukiman mengeiompok atau
memusat
Pola permukiman ini dibangun memusat pada suatu titik,
biasanya terdapat di sekitar gunung atau sumber-sumber air.
b. Pola permukiman memanjang
Pola permukiman memanjang biasanya terletak di sepanjang
aliran sungai, jalan, atau sepanjang garis pantai.
c. Pola permukiman tersebar
Pola permukiman tersebar umumnya terdapat di daerah yang kurang subur,
sulit sumber airnya. atau di daerah dengan kondisi geografis yang kurang
menguntungkan. Contohnya di daerah pegunungan karst atau di daerah yang
memiliki air tanah dalam.
Penggunaan
lahan semakin lama semakin berkembang. Misalkan saja pada masyarakat zaman dahulu
lahan yang ada hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhannya saja. Contoh
penduduk memanfaatkan lingkungannya ialah jika dia berada di daerah dataran
rendah, kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan antara lain kegiatan pertanian
yang menghasilkan tanaman pangan dan tanaman komoditas. Penduduk yang berada di
daerah pegunungan akan berusaha di bidang perkebunan dan kehutanan, pertanian
hortikultura, dan industri pariwisata alam pegunungan. Penduduk yang berada di
daerah pantai akan memanfaatkan lingkungannya untuk usaha perikanan dan wisata
pantai. Penduduk yang tinggal di daerah pedalaman akan berusaha memenuhi
kebutuhan hidupnya antara lain dengan berburu dan meramu sumber daya alam yang
tersedia di lingkungannya.
Seiring
dengan berjalannya waktu, aktivitas penduduk terus meningkat. Aktivitas yang
terus meningkat ini akan memengaruhi lahan di sekitarnya untuk melakukan
aktivitasnya. Pada akhirnya manusia akan memerlukan lahan yang lebih besar
untuk menampung aktivitas tersebut. Sama halnya dengan lahan di kota. Semakin
banyak penduduk yang datang pada suatu kota tentunya akan disertai'dengan
kebutuhan tempat tinggal. Akibat dari aktivitas penduduk tersebut terjadi alih
fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi permukiman.
Hal
yang sama juga terjadi pada industri, perdagangan, jasa, dan lainnya yang
memeriukan lahan untuk menampung aktivitasnya. Misalkan saja dahulu lahan A
hanya sebagai lokasi pertanian, namun seiring perkembangan zaman, maka lahan
Ajuga digunakan sebagai daerah industri. Untuk mendirikan daerah industri, maka
lahan” pertanian harus dikurangi. Dengan demikian, terjadi perubahan penggunaan
lahan dari pertanian kenonpertanian (pemukiman, industri, perdagangan, jasa,
dan lainnya).
5.
Adanya perubahan sosial dan budaya
Setiap
pergerakan akan mengakibatkan interaksi, baik antarindividu, kelompok, dan
sebagainya. Adanya pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya akan
disertai dengan interaksi sosial. Terjadinya interaksi antaranggota masyarakat
tersebut akan disertai pula dengan saling pengaruh, terkait dengan norma dan
nilai yang dianut oieh masing-masing individu atau kelompok masyarakat.
Kelompok masyarakat'pendatang dan penduduk asli saja memiliki nilai dan norma
yang berbeda. Perubahan sosial juga menyangkut perubahan status sosial.
Berkembangnya suatu wilayah karena adanya interaksi spasial akan memengaruhi
status sosial masyarakatnya. Perubahan juga dapat terjadi pada aspek budaya
karena penduduk pendatang dan penduduk asli dapat memiliki budaya yang berbeda.
Perubahan
sosial dan budaya pada saat ini tidak lagi hanya karena 'adanya pergerakan
penduduk, tetapi juga karena adanya aliran informasi dari suatu daerah dengan
daerah lainnya, bahkan antarnegara atau benua yang jaraknya sangat jauh sekali.
Misalkan
saja, pada zaman dahulu adanya interaksi antarpedagang dari India dengan
pedagang dari Indonesia menyebabkan masuknya agama Hindu-Buddha, dan juga Islam
ke Indonesia. AdapIJn perubahan sosial dan budaya saat ini terjadi melalui
berbagai interaksi, baik Iangsung maupun tidak langsung. Contohnya dengan
adanya media berupa televisi, maka nilai dan norma sosial dari budaya lain
dapat masuk ke dalam suatu wilayah dengan cepat, seperti gaya busana aktor atau
aktris di Amerika yang kemudian ditjru oleh penduduk Indonesia. Selain itu,
pergaulan anak muda di Indonesia sekarang juga meniru budaya Barat. Oleh karena
itu, adanya interaksi antarruang memengaruhi perubahan sosial budaya.
6.
Berubahnya komposisi penduduk
Seperti
yang Anda ketahui interaksi dapat terjadi melalui media ataupun secara
langsung_ Interaksi yang terjadi secara langsung tentunya antara individu yang
satu harus bertemu secara langsung dengan individu yang lainnya. Di mana
interaksi keruangan dalam bentuk pergerakan orang akan menimbulkan konsentrasi
penduduk dalam suatu wilayah.
Adanya
konsentrasi penduduk di suatu wilayah akibat interaksi antarruang ini juga
dapat memengaruhi komposisi penduduknya. Hal ini dikarenakan setiap penduduk
tersebut memiliki latar belakangyang berbeda-beda. Misalnya agama, status social,
usia, jenis kelamin, mata pencaharian, etnik atau suku bangsa, dan lain-lain. Akibatnya
komposisi penduduk berubah dari yang awalnya relative seragam menjadi beragam.
Contohnya
karena Jakarta merupakan kota yang besar dengan berbagai pekerjaan, maka
penduduk dari daerah lain berbondong-bondong datang ke Jakarta untuk mencari
pekeriaan. Mereka tidak hanya datang dan pergi, melainkan juga menetap di sana
hingga mendapatkan pekerjaan. Setelah mendapatkan pekerjaan terkadang mereka
juga mengajak keluarga mereka untuk menetap di Jakarta. Di mana sebagian besar
penduduk Jakarta adalah etnik Betawi. Namun dengan adanya penduduk lain yang datang
dan menetap di Jakarta, maka etnik yang semula hanya etnik Betawi sekarang
menjadi beragam. Oleh karena itu, adanya interaksi antarruang akan
mengakibatkan perubahan komposisi penduduk.
Comments
Post a Comment