Letak dan Luas Indonesia (PETA)


P  E  T  A

1. Peta sebagai penunjuk lokasi
          Setiap wilayah tentu memiliki lokasi. Bagaimanakah cara mengetahui lokasi suatu wilayah? Salah satu caranya dengan melihat peta. Dengan adanya peta, maka lokasi suatu wilayah dapat diketahui. Nmaun, untuk mengetahui informasi dari peta, terutama terkait dengan lokasi harus memahami komponen yang teredapat dalam peta. Komponen peta akan membantu orang yang membaca peta memahami lokasi suatu wilayah.

A.      PENGERTIAN DAN JENIS PETA
Anda tentu tahu bentuk peta, bukan? Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh wilayah dipermukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Adapun ilmu yang mempelajaripeta disebut kartografi
Manusia membuat peta dengan berbagai tujuan. Dimana dengan adanya peta ini tentunya diharapkan akan mempermudah kegiatan manusia yang berhubungan dengan permukaan bumi ataupun objek tertentu yang ada di permukaan bumi.

Adanya peta memberikan berbagai manfaat bagi pembacanya, sebagai berikut:
1) Menunjukkan posisi atau lokasi relatif dimuka bumi
2) menggambarkan ukuran luas dan bentuk fenomena fisik dan sosial budaya
3) Menunjukkan arah, jarak, serta sebaran fenomena di muka bumi
4) Menunjukkan gerakan dan kecenderungan perubahan pola keruangan di muka bumi.

Peta yang dibuat oleh manusia memeliki beberapa jenis. Pembagian jenis peta didasarkan pada beberapa hal, sebagai berikut.
1) Berdasarkan isinya
a) Peta Umum merupakan peta yang memberikan gambaran umum atau kenampakan yang bersifat umum dari suatu daerah. Kenampakan yang dimaksud dapat berupa kenampakan alami maupun kenampakan sosial ekonomi.
b) Peta Khusus atau Peta Tematik merupakan peta yang menggambarkan kenampakan khusus pada daerah tertentu. Contoh dari peta tematik, yaitu peta persebaran flora dan fauna, peta kependudukan, dll
2) Berdasarkan skalanya
a) Peta Kadaster yaitu peta yang mempunyai skala 1 : 100 sampai 1 : 5.000. Peta ini biasanya digunakan  untunk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah.
b) Peta Skala Besar, yaitu peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta kelurahan dan kecamatan.
c) Peta Skala Menengah, yaitu peta yang mempunyai skala 1 : 250.000 sampai 1: 500.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta provinsi.
d) Peta Skala Kecil, yaitu peta yang mempunyai skala 1:500.000 sampai 1:1.000.000 atau lebih . Peta digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara, benua, bahkan dunia.
3) Berdasarkan bentuk
a) Peta Datar merupakan suatu peta yang dibuat dalam bidang datar, seperti kertas, kain, dan sebagainya. Adapun untuk mengetahui kondisi wilayah dalam peta, apakah wilayah daratan atau perairan biasanya peta datar hanya menggunakan warna untuk membedakannya ataupun simbol lainnya.
b) Peta Timbul merupakan peta yang dibuat sesuai dengan bentuk aslinya. Adapun bentuk-bentuk kenampakan pada suatu wilayah dibusat dalam bentuk tiga dimensi.
c) Peta Digital  merupakan peta yang dibuat dengan alat bantu modern seperti komputer. Adapun untuk melihat peta digital dapat ditayahgkan di monitor komputer ataupun di ponsel pintar yang sering dinamakan GPS

B.       SYARAT DAN KOMPONEN PETA
Peta memberikan banyak informasi yang dibutuhkan oleh pembacanya, mulai dari lokasi suatu tempat hingga keadaan alam yang dimiliki wilayah tersebut. Dimana untuk dapat memberikan informasi kepada para pembacanya yang benar, maka dalam pembuatannya harus memenuhi syarat. Berikut syarat dalam pembuatan peta
1)        Konform adalah bentuk peda yang digambar harus sebangun atau sama dengan keadaan yang sebenarnya dilapangan.
2)        Ekuidistan yaitu jarak dip eta jika dikalikan dengan skalanya harus sama dengan jarak sebenarnya di lapangan
3)        Ekuivalen, yaitu daerah atau bidang yang digambar di peta setelah diperhitungkan denga skalanya, harus sama dengan keadaan sebenarnya di lapangan.

Peta yang dibuat dengan memenuhi syarat pembuatan pet, tentunya akan memberikan gambaran yang benar tentang objek yang digambar. Dimana untuk memperoleh informasi dari peta tersebut, maka harus diperhatikan cara penggunaan peta. Adapun cara penggunaan peta untuk mendapatkan informasi, sebagai berikut.
1)      Untuk memperoleh informasi tentang lokasi objek, yang harus diperhatikan adalah keterangan symbol pada legenda peta dan melihat lokasi symbol tersebut pada peta.
2)      Informasi tentang lokasi objek juga dapat dilihat dengan menggunakan koordinat peta, jika peta tersebut menggunakan koordinat lintang dan bujur, koordinat tersebut memberikan informasi tentang lokasi lintang dan bujur dari objek.
3)      Untuk memperoleh informasi tentang sebaran objek, maka dapat dilihat secara langsung pata peta sebaran dari symbol-simbol yang sama.
4)      Untuk memperoleh informasi tentang jenis objek geografi yang tampak pada peta, maka dapat memperhatikan karakteristik symbol objek dan melihat yang ada pada legenda peta.
5)      Untuk memperoleh informasi tentang ukuran objek, misalnya panjang dan luas, dapat dilihat pada skala peta.
6)      Untuk memperoleh arah dari objek, maka dapat dilihat dari orientasi peta atau arah utara peta dan menyesuaikan arah objek tersebut dengan orientasi peta tersebut.

Selain itu, untuk dapat menggunakan peta dan memperoleh informasinya, maka komponen-komponen peta harusnya dipahami oleh penggunanya. Dimana komponen-koponen dalam peta yang dapat memberikan informasi mengenai peta, sebagai berikut.
1.      Judul Peta
Setiap peta yang dibuat harus diberi judul. Judul peta menunjukkan isi suatu peta. Judul peta memberikan gambaran tentang isi peta dan daerah cakupan peta. Sebagai contoh judul sebuah peta, “peta persebaran flora dan fauna di Indonesia”, maka isi dari peta tersebut adalah sebaran flora dan fauna yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
Dimana untuk membuat judul peta, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:
a)      Nama dari peta atau nama daerah yang digambar harus sesuai.
b)      Hendaknya memberikan informasi yang sesuai dengan isi peta.
c)      Judul jangan sampai menimbulkan penafsiran ganda dari para pembacanya, sehingga harus jelas.
d)     Diletakkan pada bagian atas dari peta (di lluar garis tepid an tepat di tengah-tengah)
e)      Hendaknya dengan huruf cetak, tegak, dan besar semuanya.

2.      Skala peta
Peta tidak mungkin dibuat dengan ukuran objek yang sesungguhnya, sehingga dalam peta dibuat dalam ukuran yang lebih kecil. Untuk membuat peta dapat menggambarkan objek sesuai dengan aslinya dalam ukuran yang lebih kecil, maka dibuat skala.
Skala peta merupakan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sesungguhnya dilapangan. Misalnya, skala sebuah peta adalah 1:200.000. Maksudnya dari skala tersebut, yaitu objek yang jaraknya 1 cm dip eta berbanding dengan 200.000 cm atau 2 km di lapangan/kenyataannya.
Sakal dalam peta memiliki beberapa manfaat. Adapun manfaat skala peta yaitu:
a)      Skala data digunakan untuk memperbesar atau memperkecil sebuah peta.
b)      Skala dapat memudahkan seseorang dalam menggambar suatu tempat yang luas diatas kertas yang kecil.
c)      Skala dapat menunjukkan jarak tempat yang satu dengan yang lainnya.

Skala yang digunakan dalampembuatan peta dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)      Skala angka
Skala angka disebut juga dengan skala perbanfingan. Skala angka merupakan perbandingan jarak pada peta dengan keadaan yang sebenarnya yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
Jika peta tertulis 1:1.000.000 (dibaca 1 berbanding 1.000.000). artinya setiap 1 cm pada peta sama dengan 1.000.000 cm di permukaan bumi. Atau dapat juga diartikan 1cm jarak dipeta sama dengan 10 km jarak yang sebenarnya.
2)      Skala garis atau grafis
Skala garis dapat diartikan sebagai skala yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan keadaan yang sebenarnya berbentuk garis.



Jika contoh skala grafis tersebut dibuat skala angkanya, maka skalanya adalah 1:500.000 karena 1 cm dip eta berbanding 5km dilapangan. Satuan dalam kilometre diubah menjadi sentimeter, sehingga 5km jika diubah cm maka menjadi 500.000 cm. Karena itu, skala peta menjadi 1:500.000
3)      Orientasi utara
Untuk mengetahui lokasi suatu objek dalam peta, maka sa;ah satu komponen yang dibutuhkan adalah penujuk arah. Arah mata angina pada peta sering disebut orientasi. Penempatannya di kolom legenda atau pada bagian yang kosong di muka peta. Biasanya sebuah peta memiliki orientasi arah utara. Arah utara selalu berada di atas. Bentuk orientasi ditunjukkan oleh symbol panah dengan bentuk yang bervariasi.
4)      Simbol peta
Symbol peta adalah tanda khusus pada peta yang mewakili objek yang dipetakan. Tujuan symbol peta adalah untuk memudahkan pengguna peta dalam membaca dan memahami isi peta.
Beerdasarkan bentuknya, symbol peta dapat dibedakan, sebagai berikut.
a)      Symbol titik
Symbol titik pada peta dapat beragam bentuknya. Symbol titik dapat berupa lingkaran, bujur sangkar, segitiga, dan lainnya. Lambing Ibu kota biasanya diberi symbol bujur sangkar, gunung api berbentuk segitiga, dan ibu kota kabupaten berbentuk lingkaran.




b)      Simbol garis
Dalam peta garis yang digunakan untuk membuat peta harus sesuai dengan kaidah perpetaan. Symbol garis dapat digambar dalam beragam bentuk dan ukuran ketebalan. Ketebalan garis dapat diatur sesuai dengan kaidah perpetaan. Symbol jalan biasanya berupa garis kontinu (tanpa putus-putus) dengan ketebalan sesuai dengan kelas jalannya. Selain jalan, kenampakan yang digambarkan dengan simol garis adalah sungai. Berikut contoh symbol garis dalam peta.




c)      Simbol aliran
Symbol aliran dalam peta digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
d)     Symbol batang
Dalam peta, symbol batang digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
e)      Symbol lingkaran
Symbol lingkaran dalam peta digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk persentase.
f)       Simbol bola
Peta juga memiliki symbol bola. Dimana symbol bola digunakan untuk menyatakan volume, makin besar symbol bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil symbol bola berarti volume semakin kecil.
g)      Symbol area
Symbol area digunakan untuk mewaikili suatu area terentu dengan simbola yang mencakup area tertentu. Objek yang digambar pada peta biasanya berupa ilustrasi dari objek yang ada di lapangan. Symbol area juga memiliki aturan tertentu dalam pemetaannya. Misalnya, area berupa sawah digambarkan dalam bentuk polygon tertutup yang didalamnya terdapat symbol tanaman padi. Adapun contoh symbol area, sebagai berikut.




h)      Symbol warna
Symbol warna digunakan pada peta dengan aturan tertentu. Misalnya warna perairan (sungai, danau, dan laut) diberi warna biru, jalan diberi warna merah dan sebagainya. Warna ketinggian dan kedalaman disesuaikan dengan objeknya yang menunjukkan adanya perubahan secara teratur dan seterusnya. Symbol warna dalam peta terdiri dari:
(1)   Warna hijau
Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian kurang dari 200 m didominasi oleh dataran rendah. Dataran rendah di jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.
(2)   Warna merah
Warna merah menunjukkan jalan kereta api/gunung aktif. Warna merah sering dijumpai di peta  suatu provinsi.
(3)   Warna hjau muda
Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200-400 mdpl. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai betnuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit, penyebaran bentuk muka ini hamper menyeluruh di atas dataran  rendah.
(4)   Warna kuning
Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500-1.000 mdpl. Bentuk muka bumi yang ada dierah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah.
(5)   Warna cokelat muda.
Warna cokelaht muda menunjukkan daerah yang  mempunyai ketinggian antara 1.000 – 1.500 mdpl. Bentuk muka bumi yang dominan diaerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah.
(6)   Warna coklat
Warna coklat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1.500 mdpl. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relative tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari jawa tengah.
(7)   Warna biru keputihan
Warna biru menunjukkan warna kenampakan perairan. Warna biru keputiihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. bentuk muka bumidasar laut wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relative landau. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritic. Penybaran dari zona ini ada sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa.
(8)   Warna biru muda
Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang jmempunyai kedalaman antara 200-2.000 m. bentuk muka dasar laut diwilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relative terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritic. Namun, wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.
(9)   Warna biru tua
Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut denga kedalaman lebih dari 2.000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman lebih dari 2.000 m sulit untuk diketahui dan tidak bias diiterprestasikan dari peta. Namun, biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel, dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambarkan dalam peta umum.
5)      Gari Koordinat
Garis koordinat adalah garis khayal pada peta berupa koordinat peta dalam bentuk garis lintang dan garis bujur. Garis kooordinat sangat pentingpada peta karena akan menunjukkan lokasi pada peta disbanding lokasi lainnya di permukaan bumi serta menggambarkan karakteristik suatu lokasi atau wilayah yang dipetakan. Sebagai contoh, suatu lokasi yang terletak pada lintang tropis akan memiliki karakteristik iklim tropis.
6)      Inset
Inset merupakan peta kecil yang ada pada suatu peta untuk menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan diantara lokasi lainnya yang lebih luas. Inset dalam peta dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut.
a.       Inset lokasi, merupakan peta pengecilan lokasi yang bias menggambarkan lokasi yang lebih luas. Inset lokasi biasanya ditemukan didalam peta skala kecil. Adapun kegunaan dari inset lokasi adalah memberikan gambaran umum wilayah sekitar dari suatu daerah yang dipetakan.
b.      Inset pembesaran berfungsi untuk menggambarkan bagian yang penting dari suatu lokasi yang kenampakannya tampak kecil sehingga perlu diperbesar. Inset pembesar biasanya dijumpai pada peta dengan kenampakan wilayah kepulauan yang kecil.
7)      Legenda
Legenda menunjukkan keterangan semua objek yang ada atau muncul pada muka peta. Pada legenda inilah seorang pembaca peta akan mengetahui tentang objek yang ada pada wilayah yang dipetakan
8)      Sumber peta dan tahun pembuatan peta
Sumber peta menunjukkan orang atau lembaga yang membuat peta. Dari sumber peta inilah diperoleh informasi pembuat peta, sehingga bisa dinilai kualitas peta yang dihasilkannya. Pembuat peta dapat berupa perorangan maupun lembaga. Tujuan pencantuman pembuat peta adalah agar si penggunan peta dapat meyakini akan kebenarandan keakuratan isi peta. Biasanya nama pembuat peta ditempatkan pada sudut kanan bawah sebuah peta. Adapun lembaga-lembaga yang memiliki tugas membuat peta, di antarannya:
a)      Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)
b)      Jawatan Topografi Angkatan Darat (Jantop TNI AD)
c)      Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Selain sumber yang akurat, tahun pembuatan peta juga harus diperhatikan. Tahun pembuatan peta sangat penting untuk dicantumkan mengingat sebagian fenomena atau objek yang ada pada peta tidak bersifat tetap atau mengalami perubahan. Sebagai contoh pada saat peta dibuat, suatu komplek permukiman pada suatu wilayah masih sangat terbatas. Beberapa tahun kemudian, permukaan tersebut telah meluas menggantikan lahan pertanian yang ada disekitarnya. Dengan demikian, peta yang dibuat sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini atau sudah tidak akurat.

LUAS dan LETAK WILAYAH INDONESIA
        Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki letak danluas yang beragam. Faktor letak dan luas dari suatu bentang wilayah di permukaan bumu menjadi unsur penting dalam menunjang pengembangan wilayah yang bersangkutan. Berikut akan dijelaskan mengenai luas dan letak Indonesia
  • Luas Indonesia. Wilayah Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Indonesia dikenal dengan sebutan negara kepulauan karena Indonesia memiliki jumlah pulai yang banyak di dunia. Badan Informasi Geospasial (BIG) menyebutkan wilayah Indonesia terdiri atas daratan seluas 1.922.570 KM2 dan perairan seluas 3.257.483 KM2

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Cara Mengisi Garis Pinggir di Ms. Word