DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Penduduk di suatu wilayah tentunya
akan semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini juga berlaku
di negara Indonesia. Di mana Indonesia dari waktu ke waktu memiliki jumlah
penduduk yang banyak dengan berbagai permasalahannya.
Tahukah Anda bahwa Indonesia
merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia?
Berdasarkan World Population Data Sheet (WPDS) pada tahun 2015, penduduk yang
tinggal di negara Indonesia mencapai 256 juta jiwa. Penduduk di setiap negara tentunya
akan mengalami perubahan. Di mana perubahan kependudukan dipengaruhi oleh
berbagai faktor.
Tahukah Anda yang dimaksud dengan
perubahan itu? Perubahan kependudukan atau disebut juga dinamika penduduk.
Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang
disebabkan oleh tiga faktor, yaitu kelahiran (natalitas), kematian
(mortalitas), dan perpindahan (migrasi). Untuk memahami tentang dinamika
kependudukan di Indonesia, juga harus dipahami tentang jumlah penduduk,
persebaran, komposisi, pertumbuhan, dan kualitas penduduk.
Berikut akan dijelaskan mengenai dinamika kependudukan.
1.
Faktor yang memengaruhi dinamika
kependudukan
Anda tentu tahu bahwa dinamika penduduk dipengaruhi oleh kelahiran,
kematian, dan migrasi. Di mana dengan adanya kelahiran, maka jumlah penduduk
akan bertambah. Kemat|an mengakibatkan jumlah penduduk berkurang, sedang
migrasi mengakibatkanjumlah penduduk yang menjadi tempat tujuan akan bertambah
dan yang ditinggalkan akan berkurang. Tahukah Anda tentang faktor dinamika
penduduk tersebut?
Berikut ketiga faktor yang
memengaruhi dinamika kependudukan.
A. Kematian (mortalitas)
Mortalitas
juga dapat diartikan kematian penduduk yang terjadi pada suatu daerah tertentu
dalam kurun waktu tertentu. Tingkat kematian adalah jumlah kematian setIap
1.000 penduduk setiap tahun. Dalam kependudukan, kematian dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor.
Berikut
faktor pendorong dan penghambat mortalitas.
1) Faktor pendorong kematian
Adapun
faktor pendorong kematian (promortalitas), sebagai berikut.
a) Adanya wabah penyakit.
b) Adanya bencana alam.
c) Kesehatan serta pemenuhan gizi
penduduk yang rendah.
d) Adanya peperangan, kecelakaan, dan
sebagainya.
e) TIngkat pencemaran yang tinggi
sehingga lingkungan tidak sehat.
2) Faktor penghambat kematian
(antimortalitas)
Adapun
faktor yang dapat menghambat kematian, antara lain:
a) Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi
masyarakat yang sudah baik.
b) Negara dalam keadaan aman dan tidak
terjadi peperangan.
c) Adanya kemajuan iptek di bidang
kedokteran sehingga berbagai macam' penyakit dapat diobati.
B. Kelahiran
Kelahiran
merupakan kemampuan riil dari seorang wanita untuk melahirkan yang dicerminkan
dari banyaknya bayi yang lahir dalam keadaan hidup. Di mana kelahiran ini
merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat menambah.
Adapun
faktor yang mendorong kelahiran (pronatalitas), sebagai berikut.
1) Pernikahan usia dini (usia muda).
2) Sifat alami manusia yang ingin
melanjutkan keturunan.
3) Anggapan bahwa banyak anak banyak
rezeki.
Selain
terdapat berbagai faktor yang mendorong kelahiran, maka terdapat juga faktor
yang menghambat kelahiran (antinatalitas), yaitu:
1) Adanya program Keluarga Berencana
(KB).
2) Kemajuan di bidang iptek dan
obat-obatan.
3) Adanya perasaan malu bila memiliki
banyak anak. 4) Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan,
dan karier.
4) Adanya peraturan pemerintah tentang
pembatasan tunjangan anak bagi PNS.
C. Migrasi
Apa
itu migrasi? Migrasi dapat diartikan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Misalnya, Bu Sita bekerja sebagai seorang guru di wilayahA.
Kemudian karena pekerjaannya, Bu Sita dipindahkan ke wilayah 8 dan menetap di
sana. Berpindahnya Bu Sita dari wilayah A ke wilayah B disebut dengan migrasi.
Migrasi
atau mobilitas penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya dapat dibedakan atau
dikelompokkan menjadi dua, sebagai berikut.
1) Migrasi internasional
Apa
yang Anda pikirkan jika mendengar kata internasional? Berhubungan dengan negara
lain, bukan? Lalu, apa itu migrasi internasional? Migrasi internasional, yaitu
perpindahan penduduk yang dilakukan antarnegara.
Migrasi
internasional dibedakan menjadi dua.
a) Imigrasi yaitu perpindahan penduduk
dari suatu negara lain ke dalam suatu negara
Contohnya
orang india masuk ke Indonesia. orang Korea masuk ke Jepang, dan sebagainya.
b) Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk
ke luar dari suatu negara menqu ke negara lain Contoh orang Indonesia pergi
bekerja ke luar negeri, misalnya para tenaga kerja indonesia yang bekerja di
Malaysia.
2) Migrasi nasional
Tahukah
Anda yang dimaksud dengan migrasi nasional? Migrasi naSIonal yaItu proses
perpmdahan penduduk di dalam satu negara.
Migrasi
nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a) Migrasi penduduk sementara atau
migrasi sirkular
Migrasi
penduduk sementara ini dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut
(1) Penglaju
Penglaju,
yaitu perpindahan penduduk dari tempat tinggal asal menuju ke tempat tujuan
yang dilakukan setiap hari pulang pergi untuk melakukan suatu pekerjaan.
(2) Perpindahan penduduk musiman
Perindahan
penduduk musiman, maksudnya perpindahan yang dilakukan hanya bersifat sementara
pada musim-musim tertentu
b) Migrasi penduduk menetap
Migrasi
penduduk menetap ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
(1) Transmigrasi
Transmigrasi
adalah perpindahan dari salah satu wilayah untuk menetap di wilayah lain dalam
wilayah negara.
(2) Urbanisasi
Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota
besar. Urbanisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor
yang mendorong terjadinya urbanisasi, antara lain:
(a) Lahan pertanian semakin sempit.
(b) Sulitnya pekerjaan di luar sektor
pertanian.
(c) Banyaknya pengangguran di pedesaan.
(d) Fasilitas kehidupan sulit didapat.
(e) Kurangnya fasilitas hiburan.
Selain adanya hal hal yang mendorong
terjadinya urbanisasi, juga terdapat faktor penarik. Faktor penarik inilah yang
menyebabkan masyarakat desa berbondongbondong pergi ke kota. Adapun faktor
penarik dari kota, sebagai berikut.
(a) Lapangan pekerjaan lebih banyak.
(b) Banyak menyerap tenaga kerja.
(c) Banyak hiburan.
(d) Banyak fasilitas kehidupan.
Urbanisasi yang dilakukan tentunya
akan memberikan dampak positif maupun negatifnya
Di mana dampak positif urbanisasi
bagi wilayah perkotaan yaItu
(a) Murah tenaga kerja.
(b) Banyak tersedia tenaga kerja kasar.
Adapun dampak negatif urbanisasi bagi
wilayah perkotaan, yaitu
(a) Adanya pertambahan penduduk dan terjadinya
kepadatan penduduk
(b) Meningkatnya tenaga kasar.
(c) TImbul daerah kumuh dan banyaknya
tuna wisma.
(d) Meningkatnya kejahatan dan
pengangguran.
(e) Terjadinya kemacetan lalu lintas.
(f) Semakin menciptakan rasa individual
yang tinggi.
Migrasi yang dilakukan penduduk di
suatu wilayah tentunya akan memberikan dampak tersendiri. baik bagi wilayah
yang didatangi maupun yang ditinggalkan. Dampak tersebut tentunya diakibatkan
oleh migrasi internasional maupun nasional Di mana dampak dari migrasi ini juga
ada yang membawa hal positif, tetapi juga hal negatif.
1) Dampak negatif dari transmigrasi,
urbanisasi atau emigrasi sebagai TKI
Adapun
dampak negatifnya, yaitu:
a) Di pedesaan tenaga di sektor
pertanian berkurang.
b) Banyak lahan tidak tergarap.
c) Produktivitas pertanian dapat
menurun.
d) Tenaga terdidik sebagai tenaga
penggerak pembangunan berkurang.
2) Dampak positif migrasi Berikut adalah
dampak posltlf dari adanya migrasi.
a) Meningkatkan pendapatan penduduk
desa.
b) Mengurangi kepadatan penduduk.
c) Menularkan pengalaman di kota.
2.
Jumlah penduduk dan persebarannya
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi
sumber daya manusia yang besar. Di mana hal ini dapat diketahui dari jumlah
penduduk yang ada di Indonesia. Meskipun jumlah penduduknya banyak, namun
persebaran penduduk Indonesia belum rata.
Berikut
jumlah penduduk dan persebaran penduduk di Indonesia.
a.
Jumlah
penduduk Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan,
akan tetapi tidak semua pulau yang ada di Indonesia berpenghuni. Meskipun tidak
semua pulau berpenghuni, sebagian besar pulau di Indonesia memiliki penduduk.
Oleh sebab itu, jumlah penduduk Indonesia juga banyak. Tahukah Anda tentang
penduduk? Penduduk adalah sekumpulan orang yang berada di dalam suatu wilayah
dan terikat oleh aturan-aturan/norma-norma yang berlaku serta saling
berinteraksi secara kontinu. Adapun yang dimaksud dengan penduduk Indonesia,
yaitu orang yang tinggal di Indonesia pada saat dilakukan sensus dalam kurun
waktu minimal enam bulan. Jumlah penduduk berkaitan dengan masalah kuantitas
penduduk. Di mana untuk mengetahui jumlah penduduk yang ada di Indonesia, maka
dapat dilakukan dengan tiga cara.
Adapun ketiga cara untuk mengetahui
jumlah penduduk, sebagai berikut.
1) Sensus penduduk (cacah jiwa), yaitu
pencatatan penduduk di suatu daerah/negara pada kurun waktu tertentu. Sensus
penduduk biasanya dilakukan tiap 10 tahun sekali (setiap dekade).
Sensus
penduduk ada dua macam, yaitu:
a) Sensus de facto, yaitu
penghitungan/pencacahan terhadap setiap penduduk yang berada di suatu wilayah
ketika sensus dilaksanakan.
b) Sensus de jure, yaitu
penghitungan/pencacahan terhadap penduduk yang benarbenar bertempat tinggal di
wilayah yang dilaksanakan sensus. Jadi, penduduk yang hanya bertamu atau
menumpang tidak ikut didata.
2) Survei penduduk, yaitu pencatatan
penduduk di daerah yang terbatas dan mengenai hal tertentu.
3) Registrasi penduduk, yaitu pencatatan
data penduduk yang dilakukan secara terusmenerus di kelurahan. Misal:
pencatatan peristiwa kelahiran, kematian, dan kejadian penting yang mengubah
status sipil seseorang sejak lahir sampai mati.
Adanya dinamika penduduk tentunya
akan memengaruhi jumlah penduduk suatu wilayah. Di mana berdasarkan data yang
disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Rl, jumlah penduduk Indonesia
per 30 Juni 2016 sebanyak 257.912.349 jiwa. Adapun jumlah wajib KTP per 31
Desember 2015 yakni 182.588.494 jiwa. Sedangkan Iaju pertumbuhan penduduk
Indonesia saat ini masih di angka 1,49%. Dengan demikian, dalam satu tahun penduduk
Indonesia bertambah sekitar4 juta jiwa, sebagaimana dikatakan Kepala BKKBN Pusat.
Artinya, di bulan Juli 2017 jumlah penduduk Indonesia lebih dari 262 juta jiwa.
Negara Indonesia termasuk dalam negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak.
Hal ini terlihat dari jumlah penduduknya yang selama beberapa tahun menempati
urutan keempat dunia.
Adapun urutan penduduk terbanyak di
duhia pada tahun 2017, sebagai berikut.
1) Tiongkok dengan jumlah penduduk
1.385.950.000 jiwa.
2) india dengan jumlah penduduk
1.313.820.000 jiwa
3) Amerika Serikat dengan jumlah
penduduk 326.936.000 jiwa.
4) Indonesia dengan jumlah penduduk
lebih dari 262 juta jiwa.
Jumlah penduduk yang semakin banyak
tentunya akan memberikan dampak terhadap masalah kependudukan di setiap negara.
Di mana di satu sisi akan menambah jumlah tenaga kerja, namun di sisi lainjika
tidak memiliki kualitas akan menjadi beban bagi negara.
Adapun dampak dan upaya
penanggulangan terkait dengan jumlah penduduk, sebagai berikut
1) Dampak jumlah penduduk lndonesia
Seperti
yang Anda ketahui, bahwa jumlah penduduk di Indonesia semakin tahun semakin
bertambah. Di mana jumlah ini akan memberikan dampak bagi kehidupan penduduk di
lndonesia, baik dari segi sosial maupun ekonomi.
Beberapa
dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dari banyaknya jumlah penduduk, antara
lain:
a) Meningkatnya kebutuhan akan berbagai
fasilitas sosial.
b) Meningkatnya persaingan dalam dunia
kerja sehingga mempersempit lapangan dan peluang kerja.
c) Meningkatnya angka pengangguran (bagi
mereka yang tidak mampu bersaing). d) Meningkatnya angka kriminalitas.
2) Upaya penanggulangan masalah jumlah
penduduk
Adanya
suatu masalah tentunya membutuhkan penanggulangan yang tepat. Dalam masalah
jumlah kependudukan ini, pemerintah Indonesia juga melakukan berbagai upaya
penanggulangan.
Berikut
ini beberapa kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam upaya mengatasi
masalah jumlah penduduk.
a) Mencanangkan program Keluarga Berencana
(KB) sebagai gerakan nasional. Adapun hal Ini dilakukan dengan cara
memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan, mengenalkan
alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang
salah tentang anak.
b) Menetapkan Undang-Undang Perkawinan,
yang di dalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah.
c) Membatasi pemberian tunjangan anak
bagi PNS/ABRl hanya sampai anak kedua.
b.
Persebaran
penduduk Indonesia Jumlah penduduk yang ada di lndonesia tentunya tidak hanya
menempati satu wilayah saja. Hal ini dikarenakan penduduk Indonesia tersebar di
seluruh wilayah Indonesia. Di mana persebaran penduduk erat kaitannya dengan
tingkat hunian atau kepadatan penduduk. Apakah persebaran penduduk di Indonesia
sudah rata? Sampai saat ini persebaran penduduk di lndonesia masih belum
merata. Apa itu persebaran penduduk? Persebaran atau distribusi penduduk adalah
bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk
tersebut tersebar merata atau tidak. Berkaitan dengan persebarannya, maka
kepadatan penduduk merupakan indikator adanya perbedaan sumber daya yang
dimiliki suatu wilayah. Secara umum, tingkat kepadatan penduduk atau population
density dapat diartikan sebagai perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan
luas daerah atau wilayah yang ditempati berdasarkan satuanluas tertentu.
Adapun kepadatan penduduk dapat
dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut.
1) Kepadatan penduduk fisiologis adalah
perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas tanah yang dapat diolah.
2) Kepadatan penduduk ekonomi adalah
perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah tetapi menurut
kapasitas produksinya.
3) Kepadatan penduduk aritmatik adalah
perbandingan jumlah penduduk dengan luas seluruh wilayah dalam setiap kilometer
persegi.
Kepadatan
ataupun persebaran penduduk di Indonesia tidaklah sama. Hal ini dikarenakan
berbagai faktor. Di mana yang paling berpengaruh adalah sumber daya yang
dimiliki setiap wilayah. Wilayah yang memiliki sumber daya yang lebih baik,
baik sumber daya fisik maupun manUSlanya. akan cenderung dipadati penduduk.
Oleh karenanya ada wilayah yang masih memiliki penduduk yang sangat sedikit
atau kekurangan jumlah penduduk (underpopulatlon), tetapi juga terdapat wilayah
yang kelebihan penduduk (overpopulation). Pulau Jawa mempunyai kepadatan
penduduk tertinggi dibandingkan wilayah lainnya di Indonesia. sedangkan
pulau-pulau lain di luar Jawa masih sangat rendah. Kepadatan penduduk yang
terendah adalah di Maluku dan Papua. Pulau Jawa adalah daerah yang sangat subur
dan telah lama berkembang dengan pertanian tradisional. Pada masa lalu,
masyarakat masih mengembangkan pola ekonomi tradisional berupa pertanian.
Lokasi Pulau Jawa yang sebagian besar wilayahnya mudah terjangkau menjadi salah
satu penyebab persebaran penduduk di Pulau Jawa terus terjadi. Saat ini, pusat
pemerintahan yaitu Jakarta berada di Pulau Jawa, demikian pula dengan kota-kota
besar yang sebagian besar berada di Pulau Jawa. Berdasarkan letaknya, maka
tidak mengherankan apabila sarana dan prasarana di Pulau Jawa lebih lengkap
dari wilayah lainnya di Indonesia. Namun demikian, persebaran ataupun kepadatan
penduduk yang tidak merata tentunya memberikan dampak bagi wilayah tersebut.
Adapun
dampak dari persebaran penduduk yang tidak merata, di antaranya:
1) Semakin berkurangnya lahan pertanian.
2) Turunnya kualitas lingkungan.
3) Terganggunya stabilitas keamanan.
4) Fasilitas sosial tidak mampu mengimbangi
kebutuhan penduduk.
5) Lowongan pekerjaan semakin sempit.
Banyaknya masalah yang akan
ditimbulkan oleh persebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan informasi
terkait kepadatanpenduduk harus diketahui dengan pasti oleh ' pemerintah.
Informasi kepadatan penduduk tiap daerah berfungsi untuk mengetahui ada
tidaknya gejala kelebihan penduduk (overpopulation), untuk mengetahui
pusat-pusat aglomerasi penduduk, serta untuk mengetahui penyebaran dan
pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun budaya. lnfbrmasi-informasitersebut pada
akhirnya akan digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan di tiap-tiap
daerah.
Selain itu, pemerintah juga melakukan
upaya penanggulangan untuk mengatasi masalah persebaran penduduk yang tidak
rata. Adapun upaya yang dilakukan pemerintah, sebagai berikut.
1) Melaksanakan program transmigrasi.
2) Melaksanakan program pemerataan
pembangunan dengan cara mendistribusikan perusahaan atau industri di pinggir
kota (dekat kawasan pedesaan) di pulau-pulau selain Pulau Jawa.
3) Melengkapi sarana dan prasarana
sosial masyarakat hingga ke pelosok desa. Diharapkan pelayanan kebutuhan sosial
ekonomi masyarakat desa dapat dipenuhi sendiri dan dapat mencegah atau
mengurangi arus urbanisasi
3.
Komposisi penduduk
Lihatlah lingkungan di sekitar Anda? Apakah orang-orang yang
tinggal di lingkungan Anda semuanya sama? Tentu tidak. Bagaimanakah Anda dapat
mengatakan mereka tidak sama dengan Anda? Hal ini dapat dilihat dari jenis
kelamin, umur, dan sebagainya.
Hal yang sama juga dapat terjadi di wilayah lndonesia.
Banyaknya penduduk di suatu wilayah tentunya memiliki berbagai perbedaan, baik
dari jenis kelamin. usia, pekerjaan, dan sebagainya. Perbedaan penduduk dari
berbagai faktor tersebut dikenal dengan komposisi penduduk. Apa itu komposisi
penduduk? Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan
usia/umur, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat
tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam
suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ataupun
penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan.
Comments
Post a Comment